SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut kenaikan tarif angkutan DAMRI dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta dimaklumi oleh para penumpangnya karena sepinya pengguna.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan terkait adanya kenaikan tarif DAMRI Bandara Soekarno-Hatta dari rata-rata Rp 40.000-Rp 60.000 menjadi Rp 100.000-Rp 120.000 sudah dimaklumi penumpangnya.
"Dari bandara, saya tanya ke DAMRI, setelah saya tanya ke penumpang mereka maklum karena kenaikan ini untuk menutupi operasional yang biayanya tetap sama dengan jumlah penumpang sedikit," ujarnya Jumat, 26 Juni 2020, seperti yang diberitakan tempo.co.
Namun dia mengharapkan dengan peningkatan kapasitas maksimal menjadi 70 persen tarifnya akan kembali normal. Dengan catatan load factor atau jumlah penumpangnya juga turut naik.
Dia menyebut saat ini setidaknya ada dua hal yang menyebabkan tarif meningkat yakni pembatasan kapasitas penumpang dan permintaan penumpang yang belum kembali seperti sediakala.
"Saat menyusun skema kapasitas, kami diskusi dengan Organda, IPOMI ada wacana menaikkan tarif 25-50 persen tapi usulan sendiri, ini khusus bus premium," katanya.
Perusahaan Umum (Perum) Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (DAMRI) disebut mulai menaikkan tarif angkutan umumnya terutama di layanan premium yang dimulai dari layanan bus menuju Bandara Soekarno-Hatta.
Salah seorang pengguna, Fransiska Mardyanti Hutasoit (23) mengatakan kepada Bisnis pada Rabu, 24 Juni 2020 menggunakan layanan Damri Soekarno-Hatta dari daerah Rawamangun, Jakarta Timur menuju Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng (CGK) harus membayar tiket sebesar Rp 100.000. Padahal, biasanya untuk rute tersebut penumpang hanya perlu membayar Rp 40.000 saja.
Dia menyebut Damri menjadi angkutan darat menuju bandara untuk meneruskan perjalanan ke Medan menggunakan penerbangan dari CGK. "Terus tadi si bapak driver-nya bilang, tarif tiketnya ada penyesuaian ya selama Covid, jadi Rp 100.000. Kayaknya karena penumpangnya sedikit atau justru by design biar tidak ramai yang naik," ujarnya.
sumber: tempo.co