New Normal Cara Efektif Membangkitkan Ekonomi

Jumat 26 Juni 2020, 10:50 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Republik Indonesia terus mengkaji pemberlakuan new normal. Sehingga, keputusan yang diterapkan tidak semata mata melonggarkan. Namun semuanya penuh dengan syarat perhitungan dan resiko yang telah dibahas matang matang. 

Hal ini terungkap dalam diskusi virtual Indonesia Podcast Show 4 yang diselenggarkan oleh Radio Online www.pemudafm.com dengan tema "New Normal Cara Efektif Membangkitkan Ekonomi".

"Sekarang kita lagi dalam proses berjalan. Paling utama mengikuti perkembangan di masyarakat, apakah masyarakat  itu bisa untuk diajak berubah dalam hal perilaku supaya kasus ini menurun," ujar Staf Ahli Bidang Konektivitas, Pengembangan Jasa, dan Sumber Daya Alam Kementerian Perekonomian, Edi Prio Pambudi saat diskusi virtual, Jumat (26/6/2020).

Menurutnya, penambahan kasus relevan dengan peningkatan kapasitas pemeriksaan. Sebab, pemeriksaan ini ditargetkan harus mencakup luas. Tentu saja agar menemukan orang orang yang terkena Covid-19 dan diambil langkah selanjutnya. 

"Apakah karena dengan pelonggaran kemudian terjadi seperti ini, tidak. Tapi juga bisa karena adanya, apa, target pemeriksaan yang diperluas, yah, itu. Yang pasti kita juga menjaga jangan sampai karena semakin lama kegiatan usaha dihentikan, kemudian menimbulkan ketidakpastian, itu nanti bisa panjang eksesnya," ucapnya. 

Dirinya khawatir dari ekonomi, kemudian pergerakan sosial dan lain sebagainya. Makanya pemerintah melalui gugus tugas terus memantau perkembangan ini. 

"Kita akan coba, jangan sampai kemudian pada saat sudah mulai pulih lagi, tapi ternyata ada masalah yah dengan kegiatan usahanya. Karena tiga bulan ditutup itu tidak mudah yah.  Nah inilah yang kemudian kita, apa ibaratnya itu, dilakukan secara simultan, secara pararel, bersamaan dan kemudian kita evaluasi. Jangan lupa, proses evaluasi ini terus berjalan," ungkapnya.

Direktur pengembangan strategi PB BNPB Agus Wibowo mengatakan, peran keluarga dianggap sangat sentral dalam penanganan krisis pandemi covid 19. 

"Selain memberikan layanan kesehatan dan bantuan ekonomi pemerintah dianggap perlu memberikan dorongan untuk menguatkan ketahanan keluarga di masa sulit," bebernya. 

Dalam konteks ini, menurutnya, keluarga tangguh memahami covid 19 secara baik. Seperti cara penularan, gejala, langkah pencegahan, serta cara penanganan. 

"Kiat menghadapi new normal adalah 4 sehat 5 sempurna, yaitu pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, olahraga dan tidur teratur serta makan makanan bergizi," paparnya.

Deputi III KSP, Panutan S mengatakan, masyarakat harus tetap mengikuti anjuran pemerintah. Hal itu mulai dari menggunakan masker, kemudian menjaga satu setengah meter, kemudian menjaga kebersihan, mencuci  tangan. 

"Jadi bukan untuk pemerintah, tapi untuk kita semua, untuk kebaikan kita semua. Lakukan tiga hal itu, maka Insya Allah adaptasi menuju masyarakat yang produktif tapi aman dan sehat itu akan terjalin," terangnya. 

Wakil Ketua Fraksi PKB, Fathan Subkhi mengatakan pihaknya mendukung langkah-langkah pemerintah untuk segera menggerakan sektor riil. Menurutnya, lahirnya Perppu yang disetujui oleh DPR sebagai itikad baik agar pandemi covid ini segara berlalu. 

"Langkah-langkah strategis harus segara diambil oleh pemerintah, agar kita terjadi kemerosotan ekonomi. Ketika pemerintah mengeluarkan stimulus perekonomian 908 triliun. Kami DPR memberikan catatan-catatan penting," jelasnya

Fathan menilai saat ini tidak bisa berbicara soal covid jika ekonomi melemah. Pemerintah harus cepat, karena jika terlambat maka ekonomi akan memburuk.

"New Normal ini sebagai salah satu cara untuk membangkitkan ekonomi baik sektor real dan beberapa sektor-sektor lain. Tidak kalah penting adalah meningkatkan daya beli masyarakat. Karena pertumbuhan ekonomi kita ditopang oleh daya beli masyarakat," terangnya. 

Pengamat dari Universitas Al Azhar Zaenal Budiyono mengatakan, bahwa New Normal ini harus berhasi. Karena kalau tidak, maka akan terjadi mundur. Tetapi memang situasnya harus dinamis. Jika memang situasinya memburuk, maka otomatis, harus mengambil plan B plan C dan sebagainya. 

"Engga mungkin dong misalnya tiba-tiba ada peningkatan kasus yang melebihi pada saat maret april, masa kita teruskan, itu namanya tidak melihat. Jadi sebisa mungkin  kita melanjutkan ini, tetapi kalau memang terjadi itu, maka kemudian harus dilakukan penghentian berbagai macam kegiatan terbuka," terangnya

Maka dari itu, ketika kedisiplinan itu menjadi pokok penting. Bahkan menjadi pekerjaan penting pemerintah dalam satu atau dua bulan ke depan. "Maka saya pikir segala effort itu bisa dilakukan dan sangat baik untuk menciptakan kedisiplinan itu. Agar level dari New Normal ini menjadi lebih apa, lebih, percepatannya lebih maksimal," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 19:00 WIB

Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Ketahui 4 Hal Berikut Ini!

Donor Jantung adalah orang yang memberikan jantungnya untuk transplantasi kepada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Perhatikan 4 Hal Berikut. (Sumber : Freepik/freepik)