SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Republik Indonesia terus mengkaji pemberlakuan new normal. Sehingga, keputusan yang diterapkan tidak semata mata melonggarkan. Namun semuanya penuh dengan syarat perhitungan dan resiko yang telah dibahas matang matang.
Hal ini terungkap dalam diskusi virtual Indonesia Podcast Show 4 yang diselenggarkan oleh Radio Online www.pemudafm.com dengan tema "New Normal Cara Efektif Membangkitkan Ekonomi".
"Sekarang kita lagi dalam proses berjalan. Paling utama mengikuti perkembangan di masyarakat, apakah masyarakat itu bisa untuk diajak berubah dalam hal perilaku supaya kasus ini menurun," ujar Staf Ahli Bidang Konektivitas, Pengembangan Jasa, dan Sumber Daya Alam Kementerian Perekonomian, Edi Prio Pambudi saat diskusi virtual, Jumat (26/6/2020).
Menurutnya, penambahan kasus relevan dengan peningkatan kapasitas pemeriksaan. Sebab, pemeriksaan ini ditargetkan harus mencakup luas. Tentu saja agar menemukan orang orang yang terkena Covid-19 dan diambil langkah selanjutnya.
"Apakah karena dengan pelonggaran kemudian terjadi seperti ini, tidak. Tapi juga bisa karena adanya, apa, target pemeriksaan yang diperluas, yah, itu. Yang pasti kita juga menjaga jangan sampai karena semakin lama kegiatan usaha dihentikan, kemudian menimbulkan ketidakpastian, itu nanti bisa panjang eksesnya," ucapnya.
Dirinya khawatir dari ekonomi, kemudian pergerakan sosial dan lain sebagainya. Makanya pemerintah melalui gugus tugas terus memantau perkembangan ini.
"Kita akan coba, jangan sampai kemudian pada saat sudah mulai pulih lagi, tapi ternyata ada masalah yah dengan kegiatan usahanya. Karena tiga bulan ditutup itu tidak mudah yah. Nah inilah yang kemudian kita, apa ibaratnya itu, dilakukan secara simultan, secara pararel, bersamaan dan kemudian kita evaluasi. Jangan lupa, proses evaluasi ini terus berjalan," ungkapnya.
Direktur pengembangan strategi PB BNPB Agus Wibowo mengatakan, peran keluarga dianggap sangat sentral dalam penanganan krisis pandemi covid 19.
"Selain memberikan layanan kesehatan dan bantuan ekonomi pemerintah dianggap perlu memberikan dorongan untuk menguatkan ketahanan keluarga di masa sulit," bebernya.
Dalam konteks ini, menurutnya, keluarga tangguh memahami covid 19 secara baik. Seperti cara penularan, gejala, langkah pencegahan, serta cara penanganan.
"Kiat menghadapi new normal adalah 4 sehat 5 sempurna, yaitu pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, olahraga dan tidur teratur serta makan makanan bergizi," paparnya.
Deputi III KSP, Panutan S mengatakan, masyarakat harus tetap mengikuti anjuran pemerintah. Hal itu mulai dari menggunakan masker, kemudian menjaga satu setengah meter, kemudian menjaga kebersihan, mencuci tangan.
"Jadi bukan untuk pemerintah, tapi untuk kita semua, untuk kebaikan kita semua. Lakukan tiga hal itu, maka Insya Allah adaptasi menuju masyarakat yang produktif tapi aman dan sehat itu akan terjalin," terangnya.
Wakil Ketua Fraksi PKB, Fathan Subkhi mengatakan pihaknya mendukung langkah-langkah pemerintah untuk segera menggerakan sektor riil. Menurutnya, lahirnya Perppu yang disetujui oleh DPR sebagai itikad baik agar pandemi covid ini segara berlalu.
"Langkah-langkah strategis harus segara diambil oleh pemerintah, agar kita terjadi kemerosotan ekonomi. Ketika pemerintah mengeluarkan stimulus perekonomian 908 triliun. Kami DPR memberikan catatan-catatan penting," jelasnya
Fathan menilai saat ini tidak bisa berbicara soal covid jika ekonomi melemah. Pemerintah harus cepat, karena jika terlambat maka ekonomi akan memburuk.
"New Normal ini sebagai salah satu cara untuk membangkitkan ekonomi baik sektor real dan beberapa sektor-sektor lain. Tidak kalah penting adalah meningkatkan daya beli masyarakat. Karena pertumbuhan ekonomi kita ditopang oleh daya beli masyarakat," terangnya.
Pengamat dari Universitas Al Azhar Zaenal Budiyono mengatakan, bahwa New Normal ini harus berhasi. Karena kalau tidak, maka akan terjadi mundur. Tetapi memang situasnya harus dinamis. Jika memang situasinya memburuk, maka otomatis, harus mengambil plan B plan C dan sebagainya.
"Engga mungkin dong misalnya tiba-tiba ada peningkatan kasus yang melebihi pada saat maret april, masa kita teruskan, itu namanya tidak melihat. Jadi sebisa mungkin kita melanjutkan ini, tetapi kalau memang terjadi itu, maka kemudian harus dilakukan penghentian berbagai macam kegiatan terbuka," terangnya
Maka dari itu, ketika kedisiplinan itu menjadi pokok penting. Bahkan menjadi pekerjaan penting pemerintah dalam satu atau dua bulan ke depan. "Maka saya pikir segala effort itu bisa dilakukan dan sangat baik untuk menciptakan kedisiplinan itu. Agar level dari New Normal ini menjadi lebih apa, lebih, percepatannya lebih maksimal," pungkasnya.