SUKABUMIUPDATE.com - Sebanyak 13 manajer investasi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi PT Asuransi Jiwasraya oleh Kejaksaan Agung.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Hari Setiyono mengemukakan bahwa 13 perusahaan tersebut telah berkontribusi merugikan keuangan negara hingga mencapai Rp 12,157 triliun dari total keseluruhan kerugian Rp 16,81 triliun pada kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya.
"Jadi ada peran aktif para terdakwa di 13 korporasi itu. Ada dugaan uang hasil korupsi Jiwasraya itu dialirkan ke 13 korporasi," tuturnya, Kamis 25 Juni 2020.
Hari memastikan penyidik akan terus kembangkan perkara tersebut dan tidak menutup kemungkinan pihak pengelola 13 perusahaan manager investasi itu juga akan dijerat UU tindak pidana korupsi jika terbukti membantu para terdakwa menyamarkan uang hasil kejahatannya.
"Sekarang kita tetapkan tersangka korporasinya dulu, nanti akan dikembangkan sejauh mana pihak pengelola 13 perusahaan itu membantu terdakwa, nanti akan ketahuan. Kita tunggu saja," katanya.
Berikut profil 13 manajer investasi tersebut:
1. PT PAN Arcadia Capital
PT PAN Arcadia Capital (sebelumnya bernama PT Dhanawibawa Arthacemerlang) merupakan perusahaan manajer investasi milik Tommy Iskandar Widjaja dengan kepemilikan saham 75 persen, sedangkan sisanya dimiliki Anne Patricia Susanto.
Perseroan memiliki izin sebagai manajer investasi sejak 2013 dengan modal dasar Rp 100 miliar dan modal disetor Rp 25 miliar. PAN Arcadia Capital memiliki 6 produk dengan total NAB Rp 838,720 miliar.
2. PT OSO Manajemen Investasi
OSO Manajemen Investasi merupakan anak PT OSO Securities dengan kepemilikian saham 83 persen, sedangkan 17 persen sisanya tercatat atas nama Hamdriyanto.
Izin usaha perseroan sebagai manajer invetasi sejak tahun 2005. Perseroan tercatat memiliki modal dasar Rp 100 miliar dan modal disetor Rp 25 miliar. OSO Manajemen Investasi tercatat memiliki 22 produk dengan total dana kelolaan sebesar Rp 343,93 miliar.
3. PT Pinnacle Persada Investama
Pinnacle Persada Investama dimiliki oleh PT Ares Global Persada dengan kepemilikan saham 80 persen dan sisanya dimiliki oleh PT Batara Mitra Wahana dengan izin usaha sebagai manajer investasi sejak tahun 2015.
Perseroan memiliki modal dasar Rp50 miliar dengan modal disetor Rp 25 miliar. Adapun, Pinnacle tercatat memiliki 24 produk reksa dana dengan total NAB Rp 1,91 triliun.
4. PT Millenium Capital Management
Milenium Capital Management merupakan anak usaha dari Oakwood Capital Management dengan kepemilikan saham 99 persen. Perseroan telah memiliki izin usaha sebagai manajer invetasi sejak tahun 2003.
Adapun modal dasar Millenium Rp 100 miliar dan modal disetor Rp 28 miliar. Perseroan tercatat hanya memiliki 5 produk reksa dana dengan total NAB Rp 279,411 miliar.
5. Prospera Aset Manajemen
Prospera Aset Manajemen dimiliki oleh Dana Pensiun Lembaga Katolik Yadapen dengan kepemilikan saham 89 persen, sedangkan sisanya dimiliki perseorangan.
Perseroan memiliki modal dasar dan modal disetor masing-masing Rp 25 miliar. Izin usahanya sebagai manajer investasi terbit pada tahun 2005. Perseroan memiliki 18 produk reksa dana dengan total dana kelolaan Rp 1,52 triliun.
6. PT MNC Asset Management
MNC Asset Management merupakan bagian dari MNC Group. Perseroan memiliki modal dasar Rp 300 miliar dan modal disetor Rp 75 miliar. Izin usaha yang dimiliki sebagai MI sejak tahun 2000. OJK mencatat MNC Asset Management memiliki 44 produk reksa dana dengan total NAB Rp 4,25 triliun.
7. PT Maybank Asset Management
Maybank Asset Management merupakan perusahaan patungan Maybank Asset Management Sdn Bhd dan Koperasi Jasa Mitra Anugerah Makmur. Perseroan memiliki modal dasar Rp 200 miliar dan modal disetor Rp 72 miliar.
Izin usaha yang dimiliki sebagai MI diperoleh sejak tahun 2002. Maybank Asset Management memiliki 47 produk reksa dana dengan total NAB Rp 6,24 triliun.
8. PT GAP Capital
Kepemilikan GAP Capital saat ini mayoritas dipegang oleh PT Mahameru Kencana Abadi sebesar 75 persen dan Muhamad Kerry Adrianto Riza sebesar 25 persen. Perseroan memiliki modal dasar Rp 100 miliar dan modal disetor Rp 25 miliar. Izin usaha sebagai MI sejak 2011. GAP Capital memiliki 10 produk reksa dana dengan total NAB Rp 391,76 miliar.
9. PT Jasa Capital Asset Management
Jasa Capital Asset Management dimiliki oleh Koperasi Simpan Pinjam Jasa 60 persen dan PT Jasa Prima Investa 40 persen. Perseroan memiliki modal dasar Rp100 miliar dan modal disetor Rp25 miliar. Izin usaha sebagai MI sejak 2002.
Jasa Capital Asset Management memiliki 7 produk reksa dana dengan total NAB Rp417,53 miliar.
10. PT Corfina Capital
Corfina Capital memegang izin usaha sebagai MI sejak Maret 2003. Perseroan memiliki modal dasar Rp 50 miliar dan modal disetor Rp 25 miliar. PT Anugrah Surya Semesta memegang 84 saham perseroan dan sisanya 15 persen oleh PT Finansia Pacifica Raya sebesar 15 persen. Corfina Capital memiliki 12 produk dengan total NAB Rp 872,45 miliar.
11. PT Tresure Fund Investama
Treasure Fund Investama dimiliki oleh PT Dwimakmur Karya Investa dengan kepemilikan 98 persen dan sisanya perorangan. Perseroan tercatat memiliki modal dasar Rp 100 miliar dan modal disetor Rp 25 miliar.
Adapun izin usaha sebagai manajer investasinya telah dikantongi sejak tahun 2004. OJK mencatat Treasure Fund hanya memiliki 3 produk reksa dana dengan total dana kelolaan Rp 599,49 miliar.
12. Sinarmas Asset Management
Sinarmas Asset Management memiliki modal dasar Rp 100 miliar dan modal disetor Rp 50 miliar. Izin usaha yang dimiliki sebagai Manajer Investasi (MI) sejak tahun 2012. OJK mencatat Sinarmas Asset Management memiliki 148 produk reksa dana dengan total NAB Rp 19,20 triliun.
13. PT Pool Advista Aset Manajemen
Pool Vista Aset Manajemen yang sebelumnya bernama PT Kharisma Aset Manajemen memiliki modal dasar Rp 260 miliar dan modal disetor Rp 58 miliar. Izin usaha yang dimiliki sebagai Manajer Investasi (MI) sejak tahun 2009. OJK mencatat Pool Advista Aset Manajemen memiliki 18 produk reksa dana dengan total NAB Rp 741,55 miliar.
Sumber: Tempo.co