SUKABUMIUPDATE.com - Studi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menunjukkan bahwa pekerja lepas atau gig worker melalui platform digital berperan penting dalam memperkuat ketahanan ekonomi negara secara lebih luas.
"Studi kami juga menunjukkan bahwa selain memberikan pekerja informal kesempatan pendapatan yang lebih baik,” kata Kepala Departemen Ekonomi CSIS Yose Rizal Damuri pada konferensi pers bertajuk "Peran Gig Workers dalam Ketangguhan Ekonomi Indonesia," Kamis, 25 Juni 2020.
Yose juga menyebutkan, pertumbuhan pada platform Grab juga menciptakan lebih banyak kesempatan ekonomi dalam ekosistem Grab. Selain itu pertumbuhan pada platform itu dapat menciptakan lebih banyak pekerjaan di luar ekosistem.
Sebagai contoh, CSIS menemukan bahwa GrabFood telah membantu merchant dalam mendirikan bisnis baru dan mempekerjakan lebih banyak karyawan saat bisnis mereka bertumbuh.
Pekerja lepas melalui platform Grab juga telah meningkatkan kualitas hidup pekerja sektor informal dan meningkatkan inklusi keuangan mereka. "Ini adalah faktor penting yang akan berkontribusi pada kemajuan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang," kata Yose.
Yose memaparkan dari hasil penelitian yang digagas CSIS, mitra Grab yang terdiri dari GrabFood, GrabCar, GrabBike, dan GrabKios memberikan kontribusi hingga Rp 77 triliun kepada perekonomian RI pada 2019.
"Angka ini ada kenaikan yang cukup besar jika dibandingkan dengan pada 2018 yang kontribusinya Rp 48 triliun. Kenaikan ini terjadi di semua dari GrabFood, GrabKios, GrabBike, dan GrabCar," kata Yose.
Adapun hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kontribusi GrabFood adalah yang paling besar pada 2019, yakni Rp 37 triliun dari Rp 20,8 triliun tahun lalu. Kemudian, disusul GrabBike sebesar Rp 26,2 triliun dari Rp 15,6 triliun, GrabCar Rp 10,7 triliun, dan GrabKios sebesar Rp 3,2 triliun.
Sumber: Tempo.co