SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menganggarkan dana sebesar Rp 1 triliun, untuk menyokong jalannya institusi perguruan tinggi, yang terdampak pandemi Covid-19. Bantuan ini akan diberikan khususnya bagi perguruan tinggi swasta.
"Kami merasa banyak mahasiswa dan universitas swasta yang sebenarnya sangat rentan tak lulus atau tak mampu membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) mereka dan kemudian terpaksa keluar sekolah," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dalam konferensi pers, Jumat, 19 Juni 2020.
Tak hanya itu, secara institusi, ia menyebut perguruan tinggi swasta juga sangat rentan karena bergantung pada bayaran dari UKT mahasiswanya. Karena itu ia menargetkan bantuan ini akan dapat mendorong institusi perguruan tinggi swasta dan mahasiswanya sendiri agar dapat bertahan.
"Dari sisa anggaran kami sekitar 4,1 triliun untuk beasiswa perguruan tinggi, kami mengalokasikan RP 1 triliun untuk dana bantuan UKT mahasiswa, yang utamanya digunakan untuk perguruan tinggi swasta," kata Nadiem.
Ia mengatakan nantinya bantuan ini khusus untuk pembayaran UKT bagi mahasiswa yang sedang menjalankan kuliah, tapi bukan pemegang KIP Kuliah.
"Jadi ini untuk mahasiswa yang berada di semester tertentu di perguruan tinggi, dan dengan kondisi keuangan yang rentan karena dampak pandemi," kata Nadiem.
Ia menegaskan di luar ini, program bantuan Kemendikbud lain tetap berjalan. Beberapa di antaranya adalah Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah yang kuotanya 200 ribu tetap berjalan. Program ini diperuntukkan bagi murid baru yang akan masuk universitas. Selain itu program Beasiswa Bidik Misi juga ia sebut akan terus dilanjutkan dan tak ada penurunan.
sumber: tempo.co