Media Asing Soroti Kebijakan New Normal Indonesia: Sedang Dalam Bencana

Rabu 10 Juni 2020, 03:50 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Media Asing ikut menyoroti kebijakan 'New Normal' di Indonesia yang baru-baru ini dicetuskan oleh Presiden Joko Widodo.

Asia Times menyebutkan kebijakan New Normal Indonesia 'sedang dalam bencana' dalam artikel yang berjudul 'Indonesia’s ‘new normal’ a disaster in the making'.

"Kemampuan Indonesia untuk mengatasi krisis ekonomi dan kesehatan masyarakat yang ditimbulkan oleh Covid-19 selalu menjadi hal yang sulit." tulis Asia Times pada artikel yang diterbitkan 8 Juni 2020.

"Tetapi Presiden Joko Widodo baru-baru ini mengumumkan kebijakan "New Normal", yang dimaksudkan untuk memulai kembali ekonomi Indonesia yang sedang merosot, diluncurkan bersamaan dengan upaya untuk menyesatkan dan menutup-nutupi risiko epidemi."

Media asing tersebut menjabarkan bahwa kebijakan New Normal di Indonesia dikhawatirkan para ahli bisa menyebabkan adanya penularan yang lebih parah.

Menurut pernyataan Dr. Corona Rintawan, mantan anggota Satuan Tugas Nasional Covid-19 Indonesia, mengatakan pada Asia Times bahwa Covid-19 menimbulkan dampak sangat buruk bagi pemerintahan Indonesia.

Dr Corona mengatakan tanpa peraturan dan sanksi yang jelas tentang kebijakan 'New Normal' akan menjadi masalah besar saat membuka kembali sektor perekonomian. Terlebih dengan mengabaikan saran ahli ilmiah yang memperingatkan pemerintah agar tidak meremehkan skala infeksi, kematian dan kemungkinan adanya gelombang kedua Covid-19.

Asia Times juga menyoroti pengetesan Covid-19 di Indonesia yang dinilai hampir setara dengan Afghanistan yang paling rendah melakukan tes.

Satu inisiatif pelaporan warga negara yang dibuat oleh jurnalis dan akademisi, yang dikenal sebagai Lapor Covid-19, memperkirakan bahwa jumlah sebenarnya kematian mungkin dua hingga tiga kali lebih tinggi daripada yang dilaporkan secara resmi.

Menurut Dr Corona hal tersebut terjadi karena pemerintah daerah enggan untuk tidak mengikuti kebijakan "Normal Baru" karena takut disalahkan.

"Ambil contoh ketika seorang pasien yang diklasifikasikan sebagai 'di bawah pengawasan' meninggal dan beberapa hari kemudian diketahui bahwa mereka positif Covid-19. Beberapa pemerintah daerah, dan saya tidak akan mengatakan yang mana, melaporkan pada saat itu bahwa almarhum negatif untuk Covid-19 meskipun hasil tes masih tertunda," ujar Dr Corona.

"Ini karena mereka tidak ingin mendapat masalah jika jumlah kematian kemudian meningkat. Pimpinan daerah mana yang ingin disalahkan saat 'New Normal' sedang diterapkan? " tambahnya.

"Pada akhir Mei, Gugus Tugas Nasional Covid-19 melaporkan sekitar 300.545 tes telah dilakukan untuk 205.165 orang. Ini menempatkan tingkat pengujian Covid-19 di negara itu sekitar 1.100 pengetesan per satu juta. Ini kira-kira setara dengan Afghanistan, salah satu negara dengan tingkat pengujian terendah di dunia." tulis Asia Times.

Media asing ini juga ikut menyinggung progaram bantuan yang diberikan oleh pemerintah yang dinilai tidak tepat sasaran karena menggunakan data lama.

"Pejabat Badan Audit Nasional Indonesia baru-baru ini mengekspos Kementerian Sosial karena menggunakan data kemiskinan yang sudah ketinggalan zaman dari tahun 2014." tulis Asia Times.

Achsanul Qosasi, anggota Dewan Audit Nasional, menyoroti fakta bahwa 20 juta keluarga dalam daftar kesejahteraan tidak memiliki kecocokan dengan kode identifikasi jaminan sosial.

Masalah penyaluran bantuan kesejahteraan di Indonesia juga disebut sebagai salah satu politik uang di daerah-daerah.

"Banyak pemberian bantuan tunai yang tumpang tindih, bantuan makanan dan skema kesejahteraan menimbulkan kebingungan keluarga miskin dan berpenghasilan rendah. Banyak yang berjuang untuk memahami bagaimana dan di mana mengajukan permohonan bantuan."

"Faktornya adalah politik uang. Pejabat desa, walikota, dan pejabat lokal terpilih lainnya dianggap mempertahankan basis data yang menguntungkan pendukung mereka."

"Daerah dengan kepadatan pemilih yang tinggi di pulau Jawa melaporkan lebih dari 90% sudah menerima bantuan, sedangkan daerah yang lebih terpencil di bagian timur Indonesia seperti Maluku dan Papua belum menerima bantuan Covid-19 dengan tingkat yang sama.

 

Sumber: Suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi01 Februari 2025, 04:30 WIB

Sejarah Kearsipan dan Penghargaan untuk Diarpus Sukabumi Dalam Pengawasan Eksternalnya

Kabupaten Sukabumi mendapatkan Juara ke 3 (Tiga) dalam pengawasan Eksternal tersebut dengan nilai 83,73 dengan predikat A (Memuaskan).
Kepala Diarpus Kabupaten Sukabumi Aisah saat menerima penghargaan Hasil Pengawasan Kearsipan Eksternal Tahun 2024 dari Pemprov Jabar. (Sumber : Diarpus Kab. Sukabumi)
DPRD Kab. Sukabumi01 Februari 2025, 01:00 WIB

DPRD Sukabumi Soroti Perusahaan Beroperasi Tanpa Izin Resmi: Akan Disidak

akil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi, Andri Hidayana, menyoroti banyaknya perusahaan yang tetap beroperasi sebelum mengantongi izin resmi.
Andri Hidayana, Wakil Ketua Tim pemenangan Koalisi Asep Japar Andreas di Pilbup Sukabumi | Foto :  Ragil Gilang
DPRD Kab. Sukabumi01 Februari 2025, 00:30 WIB

Ketua DPRD Budi Azhar Apresiasi Festival Pencak Silat Kapolres Sukabumi Cup 1 2025

Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Budi Azhar Mutawali, mengapresiasi atas terselenggaranya Festival Pencak Silat Kapolres Sukabumi Cup 1
Festival Pencak Silat Kapolres Sukabumi Cup 1 Tahun 2025
Sukabumi Memilih31 Januari 2025, 22:10 WIB

Pelantikan Kepala Daerah Batal Dilaksanakan 6 Februari, Mendagri Ungkap Alasannya

Mendagri Tito Karnavian memastikan pelaksanaan pelantikan kepala daerah bakal diundur ke tanggal lain.
Mendagri Tito Karnavian. (Sumber Foto: Tangkapan layar Youtube @SekretariatPresiden)
Sukabumi31 Januari 2025, 21:16 WIB

Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang di Parakansalak, Jalan Desa Sempat Tertutup

Sebuah pohon di Kampung Cikoredas, RT 02/08, Desa Sukatani, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, tumbang akibat angin kencang. Peristiwa ini terjadi pada Jumat (31/1/2025) sekitar pukul 12.00 WIB.
Tim gabungan saat mengevakuasi pohon tumbang yang menutup jalan desa | sumber foto : istimewa
Sukabumi31 Januari 2025, 20:53 WIB

Rugi Jutaan, Warung Sembako di Sukaraja Sukabumi Jadi Korban Penipuan Modus Pesan Barang

Peristiwa penipuan modus pembelian barang dengan jumlah banyak terjadi di sebuah warung sembako di Jalan Baru Sukaraja, tepatnya di Desa Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi
Aksi pelaku tertangkap kamera CCTV | Foto : tangkapan layar / istimewa
Sukabumi31 Januari 2025, 20:10 WIB

Peran Penting P2BK dalam Penanganan Bencana Diapresiasi Pemkab Sukabumi

Respons sigap dan cepat dalam menindaklanjuti setiap kejadian bencana jadi tugas penting P2BK di Kabupaten Sukabumi.
Penyerahan piagam dari Kalak BPBD Kabupaten Sukabumi kepada perwakilan P2BK. (Sumber Foto: Dok. BPBD)
Nasional31 Januari 2025, 20:07 WIB

Gempa Dangkal M6,2 Guncang Aceh Selatan, Warga Diminta Waspada!

Gempa M5,9 mengguncang Aceh Selatan pada 31 Januari 2025. Meski kuat, gempa ini tidak berpotensi tsunami. Warga diimbau tetap waspada terhadap gempa susulan dan mengikuti mitigasi bencana.
Gempa M5,9 di Aceh Selatan: Getaran terasa luas, namun tidak berpotensi tsunami. Tetap waspada dan selalu perbarui informasi dari sumber resmi seperti BMKG. (Sumber : BMKG)
Musik31 Januari 2025, 20:00 WIB

Prestasi Baru Lagu APT Rose BLACKPINK-Bruno Mars, Tembus 1 Miliar Pemutaran di Spotify

Lagu Rose BLACKPINK yang dinyanyikan bersama dengan Bruno Mars, yaitu APT kembali menorehkan prestasi baru. Kali ini lagu tersebut berhasil mencapai 1 miliar kali di Spotify.
Prestasi Baru Lagu APT Rose BLACKPINK-Bruno Mars, Tembus 1 Miliar Pemutaran di Spotify (Sumber : Youtube | Rose)
Sukabumi31 Januari 2025, 19:50 WIB

Pipa Bocor di Cidahu Tuntas Diperbaiki Perumdam TJM Sukabumi, Layanan Air Normal Lagi

Kebocoran pipa terjadi akibat tekanan air yang besar serta kondisi jaringan pipa di lokasi tersebut.
Ilustrasi keran air.  (Sumber Foto: Freepik)