SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman B Pulungan menolak keras rencana sekolah kembali di buka dalam skema new normal. Ia menyebut 1 juta anak bisa meninggal jika mereka dibiarkan sekolah dalam waktu dekat.
Hal itu disampaikan oleh Aman saat menjadi pembicara dalam acara Kabar Siang yang disiarkan di TVOne, Selasa (2/6/2020). Aman mendesak pemerintah untuk tidak mengeluarkan kebijakan membuka kembali sekolah hingga akhir 2020.
"Kita didiklah anak kita di rumah dulu. Kita tunggu sampai 2020, bersabarlah dulu," kata Aman seperti dikutip Suara.com, Rabu (3/6/2020).
Desakan Aman bukan tanpa alasan. Ia menolak sekolah dibuka kembali dalam waktu dekat lantaran angka kasus virus corona masih terbilang cukup tinggi.
Bahkan, kurva pertambahan kasus corona pada anak tiap pekannya masih terus mengalami peningkatan. Pembukaan kembali sekolah dapat menempatkan anak dalam posisi yang berisiko tinggi.
"PDP (Pasien dalam Pemantauan) juga masih naik sekarang. Kami di hilir, kami yang merawat, kami tahu kejadiannya," imbuh Aman.
Bila new normal yang dimaksud akan menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok (komunitas) terhadap virus corona, dibutuhkan 50 persen dari jumlah komunitas terinfeksi virus corona. Saat ini setidaknya ada 60 juta anak sekolah.
Artinya, 50 persen dari jumlah total anak sekolah adalah sebanyak 30 juta anak harus menderita virus corona. "Pertanyaan saya, anak siapa yang akan sakit 30 juta ini," ujar Aman.
Dengan tingkat kematian rata-rata di Indonesia sebanyak 2 hingga 5 persen, maka sekitar 1 juta anak di Indonesia dapat meninggal akibat virus corona. Aman tidak akan membiarkan hal itu terjadi.
Dalam ilmu kedokteran, satu nyawa anak sangat berharga. Ia menentang keras sekolah dibuka dalam waktu dekat. "Akan ada satu juta yang meninggal. Saya tidak setuju, anak siapa yang akan meninggal, bagi kami dokter anak Indonesia, satu anak meninggalpun tidak boleh," ungkapnya.
sumber: suara.com