SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan tidak ada negara yang menunda pelaksanaan pemilu, baik nasional, federal, maupun lokal hingga tahun depan meski pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Dilansir dari tempo.co, dia menyebut dari 47 negara yang menggelar pemilu, sebagian di antaranya sesuai jadwal, sebagian lainnya tertunda untuk hitungan bulan.
"Sebagian sudah melaksanakan, sebagian on schedule, sebagian menunda tapi bulan, tidak ada tahun," kata Tito dalam rapat kerja bersama Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat dan penyelenggara pemilu pada Rabu, 27 Mei 2020.
Tito mencontohkan, Korea Selatan sudah melaksanakan pemilu bahkan di puncak pandemi. Pencoblosan di Korea Selatan berlangsung pada 15 April lalu, sedangkan tahapannya sudah dilakukan sejak Januari. "Padahal negara ini yang kedua mengalami pukulan setelah Cina," kata Tito.
Berikutnya, Tito mencontohkan Amerika Serikat yang tetap akan menggelar pemilihan presiden, anggota DPR, dan senat pada tahun ini. Beberapa negara lainnya yang tetap menggelar pemilu di antaranya Iran, Israel, Perancis, Jerman, Bangladesh, dan lainnya.
"Indonesia kalau terlaksana Desember maka kita negara terakhir yang laksanakan pilkada di 270 wilayah di 2020 di seluruh dunia, kita yang terakhir," ujar mantan Kepala Kepolisian Republik Indonesia ini.
Menurut Tito, Indonesia dapat meniru beberapa protokol Covid-19 untuk pemilu yang diberlakukan di negara-negara tersebut. Dia mencontohkan, protokol yang bisa diterapkan ialah menggunakan masker, APD untuk petugas pemilu di zona merah, menambah tempat pemungutan suara (TPS), dan lainnya.
Tito mengatakan memang sempat ada opsi menunda pilkada hingga 2021. Namun dia mengatakan hingga saat ini tak ada satu ahli pun yang menjamin kapan pandemi Covid-19 akan berakhir.
Sumber: Tempo.co