SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PAN, Saleh Daulay menilai video-video pelatihan online Ruangguru pada program Kartu Prakerja sebaiknya dibuat gratis atau tidak berbayar.
Dilansir dari suara.com, mengingat anggaran yang digunakan untuk mendukung program tersebut sangat besar, yakni Rp5,6 triliun.
Hal tersebut diusulkan Saleh menanggapi keganjilan kursus online yang ditemukan oleh jurnalis senior, Agustinus Edy Kristianto.
"Menurut pemahaman saya, yang dipersoalkan Agustinus adalah pembelian video-video pelatihan pakai dana APBN. Nilainya mencapai Rp 5,6 triliun. Angka yang cukup besar. Tidakkah sebaiknya video-video tersebut dibeli lalu dibuka seluas-luasnya ke publik?" kata Saleh saat dihubungi, Jumat (1/5/2020).
Dengan begitu, kata Saleh, dapat dipastikan harganya jauh lebih murah karena tidak perlu membayar platform.
Sebab, video-video pelatihan bisa diunggah di media sosial tidak berbayar seperti YouTube, Facebook dan lainnya.
“Kalau diposting di tempat gratis, tinggal membayar instrukturnya saja. Mereka yang mendaftar akan tetap dipandu instruktur. Jika ada yang harus praktik lapangan, akan dilakukan setelah wabah corona berlalu. Model ini pasti akan berjalan lebih lama. Modalnya sedikit dan tidak mesti dianggarkan setiap tahun," kata Saleh.
Sementara itu pendapat berbeda disampaikan anggota Komisi II DPR RI Fraksi PKS, Mardani Ali Sera. Menurutnya saat ini pola kursus online semisal melalui Ruangguru tidak sesuai untuk digunakan.
"Yang lebih penting untuk saat ini Kartu Prakerja tidak sesuai digunakan dengan pola kursus via Ruangguru. Berikan semua pada pekerja atau yang belum kerja. Masalahnya bukan di Ruangguru tapi di kebijakan pemerintah mengarahkan peserta prakerja pada delapan aplikator," ujarnya saat dihubungi.
Mardani menilai pola kursus online tersebut memilih kualitas kontrol yang sangat lemah. Ia menyarankan agar program kursus online dihentikan dan dialihkan ke penerima Kartu Prakerja.
"Kursus online tidak diperlukan. Yang diperlukan setelah Covid-19 kursus yang langsung meningkatkan skill para pencari kerja."
Sumber : suara.com