SUKABUMIUPDATE.com - Koordinator Staf Khusus Presiden, Anak Agung Gede Ngurah Ari Dwipayana menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi belum berencana mengangkat staf khusus milenial baru setelah Adamas Belva Syah Devara dan Andi Taufan Garuda Putra mundur. Dilansir dari tempo.co, "Sampai saat ini belum ada rencana dari Presiden untuk mengangkat staf khusus baru," ujar Ari lewat pesan teks, Senin, 27 April 2020.
Ari menjelaskan, pengangkatan staf khusus adalah kewenangan penuh presiden yang pengangkatannya disesuaikan dengan kebutuhan dalam menjalankan tugas-tugas kepresidenan. "Saat ini, Presiden sedang fokus pada penanganan Covid-19, baik dampak kesehatan maupun dampak sosial-ekonomi."
Beberapa waktu lalu, dua staf khusus presiden yakni; Adamas Belva Devara dan Andi Taufan Garuda Putra mengundurkan diri dari jabatan setelah keduanya dituding terlibat konflik kepentingan.
Belva mengundurkan diri dari posisi staf khusus presiden berkaitan dengan terpilihnya Ruangguru sebagai mitra program Kartu Prakerja. Sedangkan Taufan mundur karena katabelece untuk para camat.
Dalam surat berkop Sekretariat Kabinet yang ditandatanganinya tertanggal 1 April 2020, Taufan meminta camat mendukung petugas lapangan Amartha yang akan turut memberikan edukasi kepada masyarakat di desa terkait Covid-19.
Presiden Jokowi menerima pengunduran diri dua staf khusus milenial itu. "Saya memahami kenapa mereka mundur. Mereka telah banyak membantu saya. Saya meyakini, insya allah, mereka akan sukses di bidang masing-masing," ujar Jokowi, Jumat pekan lalu, 24 April 2020.
Sumber: Tempo.co