SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Indonesia terus melakukan upaya cepat mendeteksi kasus positif virus corona atau Covid-19. Melansir dari suara.com, Juru bicara pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan akan mentargetkan pemeriksaan sebanyak 10 ribu spesimen per hari.
"Di bidang kesehatan sudah selurunya kapasitas dikerahkan untuk tanggap, targetnya harus menuju untuk lakukan 10 ribu PCR realtime per hari," ujar Yurianto di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu, (15/4/2020).
Untuk memenuni target itu, kata Yurianto pemerintah bakal mengaktifkan 72 laboratorium dari 32 laboratorium yang kini sudah aktif melakukan pemeriksaan spesimen. Laboratorium ini juga harus memiliki kapasitas Biosafety Level (BSL) II.
Tapi bukan sekedar pengaktifan laboratorium. Ketersediaan mesin, alat, reagen hingga SDM yang mumpuni juga harus tersedia di dalam laboratorium. Bahkan lokasi laboratorium juga harus dipikirkan.
"Sudah barang tentu ini harus meningkatkan bukan hanya jumlah mesin tetapi juga reagen, juga SDM-nya, juga sistem terkait zonasi agar memperpendek waktu kirim spesimen menuju ke laboratorium uji, dan selanjutnya diinterpretasikan hasilnya," papar Yurianto.
Pencapaian target itu juga diupayakan dengan mengubah mesin tes yang sebelumnya digunakan untuk memeriksa TBC, dimana Indonesia sudah memiliki 900 mesin, dan 305 mesin di antaranya dipastikan bisa digunakan untuk pemeriksaan Covid-19.
"Ada 305 mesin yang bisa dikonversi untuk bisa melakukan pemeriksan Covid-19 sudah disiapkan. Ini tinggal menunggu datangnya catridge untuk Covid-19. Mudah-mudahan dalam waktu dekat dalam minggu ini sudah bisa dioperasionalkan, sehingga target pemeriksan 10 ribu pemeriksaan bisa dipenuhi," ungkapnya.
Sedangkan untuk reagen, pemerintah sudah bersiap kembali mendatangkan sebanyak 150 ribu reagen untuk pemeriksaan PCR, dan akan segera didistribusikan ke seluruh laboratorium yang selama ini sudah beroperasi.
Sumber : suara.com