SUKABUMIUPDATE.com - Keberadaan Staf Khusus Presiden Jokowi kembali menjadi sorotan berbagai pihak. Dilansir dari tempo.co, hal ini terjadi setelah salah satu Staf Khusus Milenial Presiden, Andi Taufan Garuda berkirim surat berkop Sekretariat Kabinet kepada perangkat desa untuk mendukung program yang dijalankan perusahaannya. Sikap Andi menuai kritik keras berbagai kalangan, meski dia akhirnya meminta maaf dan menarik kembali surat itu.
Direktur Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat (LBH Masyarakat) Ricky Gunawan menyarankan agar para Staf Khusus Presiden melepas jabatan pribadi karena rentan konflik kepentingan karena Taufan memiliki perusahaan. "Selama ada jabatan yang melekat, kepentingan itu mengikuti. Apapun prosedurnya untuk menghindari itu, konflik kepentingan tak terelakkan," ujar Ricky saat dihubungi Tempo pada Selasa, 14 April 2020.
Bukan hanya Andi yang memiliki perusahaan. Berikut daftar perusahaan-perusahaan milik Staf Khusus Milenial Presiden Jokowi itu:
Adamas Belva Syah Devara
Belva merupakan Chief Executive Officer (CEO) sekaligus Co-Founder perusahaan rintisan dan aplikasi Ruangguru.com Belakangan, Belva juga menjadi sorotan karena Ruangguru.com menjadi mitra resmi pemerintah dalam pelatihan online bagi peserta kartu prakerja.
Andi Taufan Garuda
Andi pendiri sekaligus CEO Amartha Mikro Fintek, perusahaan start up yang bergerak di bidang keuangan mikro. Dia pionir teknologi finansial peer to peer (p2p) lending yang menyalurkan pendanaan modal usaha mikro kepada kaum perempuan wirausaha di pedesaan.
Saat ini, perusahaannya bekerja sama dengan Kementerian Desa menjalankan program bertajuk Kerja Sama Sebagai Relawan Desa Lawan Covid-19 untuk area Jawa, Sulawesi dan Sumatra. Kerja sama yang dimaksud berkaitan dengan edukasi Covid-19 dan pendataan kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) Puskesmas. Dia menyurati para camat agar mendukung PT Amartha menjalankan program itu.
"Kami mohon bantuan Bapak/lbu beserta para perangkat desa terkait agar dapat mendukung pelaksanaan program kerjasama ini agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik dan efektif," ujar Andi dalam surat yang diteken pada 1 April 2020 lalu. Setelah menuai kritik keras, surat ini ditarik kembali.
Putri Indahsari Tanjung
Anak pengusaha Chairul Tanjung ini juga memiliki beberapa agensi. Kini, dia CEO Creativepreneur Event Creator (bergerak di bidang event organizer) dan Chief Business Officer dari Kreavi, yaitu platform kreatif yang mewadahi 55 ribu creative creators.
Angkie Yudistia
Angkie adalah pendiri dan CEO Thisable Enterprise, sebuah lembaga yang didirikan dengan tujuan memberdayakan kelompok disabilitas Indonesia agar memiliki kemampuan dan keterampilan, dan menyalurkannya ke dunia kerja.
Thisable Enterprise kini berkembang menjadi sebuah grup yang membawahi Thisable Foundation, Thisable Recruitment, serta Thisable Digital. Melalui perusahaan-perusahaan itu, Angkie menyediakan pelatihan bagi SDM disabilitas agar dapat bekerja secara vokasional dan profesional.
Tiga Staf Khusus Presiden lainnya, yakni Ayu Kartika Dewi, Gracia Billy Yosaphat Membrasar, dan Aminuddin Ma'ruf bukanlah pengusaha. Mereka aktivis di bidangnya masing-masing.
Ayu aktif mengkampanyekan nilai toleransi dan keberagaman. Dia pencetus program Seribu Anak Bangsa Merantau untuk Kembali (SabangMerauke). Sedangkan Billy merupakan putra Papua yang fokus mengurus "Kitong Bisa", yayasan yang menangani persoalan pendidikan anak-anak Papua.
Akan halnya Staf Khusus Presiden Aminuddin Ma'ruf merupakan mantan Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) periode 2014-2016. Aminuddin juga sempat menjabat sebagai sekretaris jenderal Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi).
Sumber: Tempo.co