SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melarang ojek online mengangkut penumpang selama kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar disingkat PSBB mulai hari Jumat ini, 10 April 2020.
Melansir dari tempo.co, kebijakan pembatasan PSBB ini bakal berlaku selama 14 hari mulai hari ini hingga 23 April mendatang.
Pengemudi ojek online bernama Wisnu Ardianto, 32 tahun, mengatakan perusahaan aplikasi telah menghapus fitur penumpang di aplikasi Gojek mulai hari ini.
"Sudah gak bisa narik penumpang. Aplikasi Gak bisa narik bang untuk layanan Goride ditiadakan," kata Wisnu saat dihubungi, Jumat, 10 April 2020.
Larangan ojek online mengangkut penumpang tertuang di pasal 18 ayat 6 Peraturan Gubernur DKI nomor 33 tahun 2020 tentang pelaksanaan PSBB dalam penanganan Covid-19 di DKI. Pasal tersebut berbunyi angkutan roda dua berbasis aplikasi dibatasi penggunaannya hanya untuk pengangkutan barang.
Menurut pria yang tinggal di kawasan Slipi, Jakarta Barat ini, selama pandemi virus corona pengemudi ojek online sudah sulit mencari penumpang. "Paling banyak tujuh tarikan dari pagi sampe jam 11 malam. Gak pernah lebih," ujarnya. "Sabtu kemarin saya gak dapat sama sekali orderan dari pagi sampai malam."
Pengemudi ojek online (ojol) mengangkut penumpang sebelum berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kawasan Pondok Indah, Jakarta, Kamis, 9 April 2020. TEMPO/Nurdiansah
Bapak satu anak ini menuturkan jika aplikasi untuk layanan penumpang dihapus sementara selama kebijakan ini, maka para pengemudi bakal semakin kehilangan orderan. Para pengemudi kini hanya mengandalkan layanan pengantaran barang atau pembelian makanan.
Menurut Wisnu, layanan pengantaran makanan dan barang juga tidak bisa terlalu diandalkan selama pandemi ini. Sebab, kata dia, banyak restoran yang tutup selama pandemi ini. "Kantor dan industri tutup juga kan Gosend kami ngarepin dari mereka," ucapnya.
Meski mendapatkan pembatasan, Wisnu menyatakan bakal tetap bekerja di tengah pandemi Corona dan pembatasan sosial yang diterapkan pemerintah. Pria yang telah lima tahun menjadi pengemudi ojek online ini menerima kebijakan yang dibuat pemerintah demi kebaikan bersama.
"Tapi kami juga minta ada solusinya buat keseharian kami bagaimana? Kami pengemudi ojek online juga khawatir tertular, tapi kalau kami gak narik di rumah gak ada makanan," ucapnya serius.
Sumber : tempo.co