SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio memastikan kesiapan hotel, yang akan jadi akomodasi bagi tenaga medis dan gugus tugas penanganan wabah Covid-19.
Wishnutama usai jumpa pers penyerahan sarana akomodasi untuk mendukung Satgas Covid-19 di Gedung BNPB, Sabtu, 23 Maret 2019, segera mengunjungi Novotel Cikini, Jakarta, untuk meninjau persiapan akhir pihak hotel, dalam menyiapkan akomodasi bagi tenaga medis dan gugus tugas.
Pada kesempatan itu Wishnutama memastikan seluruh prosedur yang akan diberlakukan terhadap tenaga medis di hotel itu. Dimulai dari melewati disinfection chamber, pengukuran suhu tubuh, serta penyediaan sarana hand sanitizer di area masuk lobi hotel.
Dalam kunjungan tersebut Wishnutama didampingi Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo, Deputi Bidang Pemasaran Nia Niscaya, dan Juru Bicara untuk Satgas Covid-19 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Ari Juliano Gema, kemudian melihat proses check in di area lobi. Dalam proses ini, pihak hotel menerapkan konsep physical distancing dengan ketat termasuk meminimalkan kontak fisik.
Tenaga medis dan anggota gugus tugas yang sebelumnya sudah didaftarkan oleh pihak rumah sakit rujukan untuk menginap, hanya diminta menunjukkan foto identitas diri melalui layar smartphone mereka. Data itu lalu disesuaikan dengan data kamar hotel. Di meja resepsionis, pihak hotel telah menyiapkan sarung tangan sintetis dan hand sanitizer.
Setelah mendapat nomor kamar, selanjutnya tenaga medis berjalan menuju selasar lobi, mengambil kunci kamar di meja yang telah disediakan sesuai dengan nomor kamar dan lantai.
Saat menunggu di depan lift, pihak hotel juga sudah menyiapkan tanda untuk physical distancing. Begitu juga di dalam lift. Di setiap tahapan itu juga selalu tersedia hand sanitizer.
“Saya sudah keliling dan melihat langsung persiapannya, dimana alasan yang terpenting untuk kami bekerja sama dalam program ini adalah jaringan hotel harus memiliki standarisasi yang sudah ditetapkan, agar bisa memberikan rasa nyaman dan aman bagi tenaga medis yang tinggal di sini nanti dan juga bagi pekerja hotelnya,” kata Wishnutama.
Untuk segala kebutuhan tenaga medis selama menginap, pihak hotel juga menyiapkan semuanya sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan WHO dan Kementerian Kesehatan. Dari makanan, laundry pakaian, serta staf yang bertugas juga telah disiapkan dengan menggunakan perlengkapan yang lengkap. Semuanya sesuai dengan standarisasi yang ditetapkan.
“Saya cek langsung bagaimana cara mengambil kunci kamar dengan aman, mengambil makanan dengan aman, juga laundry dengan aman. Itu semua faktor yang perlu kami perhatikan dan menjadi salah satu syarat utama,” kata Wishnutama.
Ia menegaskan kerja sama ini adalah tahap awal, sehingga diharapkan sistemnya bisa terbentuk dengan baik, agar dapat diduplikasi ke daerah-daerah nantinya.
“Karena kerja sama ini tidak hanya masalah tempat tinggal, tapi kita juga bekerja sama dengan perusahaan seperti Bluebird Group, Antavaya, White Horse, serta Panorama untuk penyediaan transportasi,” kata Wishnutama.
Sementara Vice President of Sales, Marketing and Distributions, Accor Hotels untuk Indonesia, Malaysia, dan Singapura, Adi Satria mengatakan saat ini pihaknya menyiapkan empat hotel untuk menjadi sarana menginap bagi tenaga medis yakni Novotel Cikini, Mercure Cikini, Ibis Styles Jakarta Sunter, dan Ibis Senen.
Ia memastikan bahwa pihaknya menerapkan SOP sesuai dengan standarisasi yang telah ditetapkan WHO dan Kementerian Kesehatan.
“Demi kepentingan tamu-tamu yakni para dokter dan perawat, serta menjaga kesehatan tim kami yang melayani. Mulai dari mereka datang, housekeeping dan laundry. Selama masa ini kami tidak membuka penginapan untuk tamu umum, jadi khusus untuk dokter dan perawat,” kata Adi Satria.
“Tim kami yang melayani juga kami inapkan seluruhnya di hotel ini, sehingga semuanya benar-benar terjaga,” kata Adi Satria. Ia mengatakan ke depannya juga akan terus mendukung program Pemerintah melalui Kemenparekraf lainnya.
“Kami sudah berkolaborasi dari 2012 dan banyak hal yang sudah kita lakukan bersama. Dengan kolaborasi ini tentunya kita dukung seluruh inisiatif yang dilakukan Kemenparekraf, apalagi ini untuk kepentingan bersama,” ujar Adi Satria.
Sumber : tempo.co