SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah resmi meluncurkan program Kartu Prakerja dan meneken kerja sama dengan 11 perusahaan yang menjadi mitra dalam program ini. Selama dua minggu ke depan, sosialisasi program akan dilakukan sebelumnya akhirnya dibuka pendaftaran secara luas.
"Sehingga, dua minggu dari sekarang sudah bisa memilih pelatihan yang akan diikuti," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat, 20 Maret 2020.
Adapun 11 mitra yang bekerja sama dengan program ini terdiri dari 8 platfrom digital. Mereka yaitu Bukalapak, MauBelajarApa, Pintaria, Ruangguru, Sekolahmu, Tokopedia, Pijar Mahir, dan Sisnaker. Lalu, 3 mitra bayar yaitu BNI, OVO, dan LinkAja.
Program Kartu Prakerja ini merupakan salah satu janji kampanye Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Pemilu 2019. Saat ini, kata Airlangga, pemerintah mencatat ada 7 juta penduduk yang belum mendapat pekerjaan. 3,7 juta di antaranya baru berusia 18 sampai 24 tahun.
Selain itu, 64 persen dari 7 juta ini tinggal di kota dan 78 persen merupakan lulusan SMA ke atas. Lalu, mayoritas atau 90 persen dari mereka juga tidak pernah mengikuti pelatihan. Sehingga, program Kartu Pra Kerja ini akan diprioritaskan terlebih dahulu untuk pencari kerja muda yang belum mendapat pekerjaan.
Nantinya, para pendaftar akan mendapat biaya pelatihan sekitar Rp 3 sampai Rp 7 juta per orang. Uang inilah yang mereka gunakan untuk mengikuti berbagai pelatihan yang mereka pilih. Jenis-jenis pelatihan yang diinginkan bisa dipilih di 8 platform digital tersebut.
Total, pemerintah telah menyiapkan anggaran Rp 10 triliun untuk program ini sepanjang 2020. Targetnya, 2 juta pencari kerja muda bisa mengakses program ini mendapat berbagai jenis pelatihan yang tersedia.
Sumber: Tempo.co