SUKABUMIUPDATE.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Rabu, 11 Maret 20202, mengumumkan bahwa penyakit virus corona COVID-19 yang telah melanda setidaknya 114 negara dan membunuh lebih dari 4.000 orang secara resmi menjadi pandemi.
Dilansir dari tempo.co, "Ini adalah pandemi pertama yang disebabkan oleh virus corona," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah pengarahan di Jenewa, sebagaimana dikutip NPR.
Ini adalah pertama kalinya WHO menyebut wabah pandemi sejak "flu babi" H1N1 pada 2009.
Meski meningkatkan keadaan darurat kesehatan ke level tertinggi, Tedros mengatakan masih ada harapan bahwa COVID-19 dapat dikurangi. Dan dia mendesak negara-negara untuk mengambil tindakan sekarang untuk menghentikan penyakit itu.
"WHO telah dalam mode respons penuh sejak kami diberitahu tentang kasus pertama," kata Tedros. "Dan kami telah setiap hari meminta negara-negara untuk mengambil tindakan yang mendesak dan agresif. Kami telah membunyikan bel alarm dengan keras dan jelas."
Delapan negara - termasuk AS - sekarang masing-masing melaporkan lebih dari 1.000 kasus COVID-19, yang disebabkan oleh virus corona yang telah menginfeksi hampir 120.000 orang di seluruh dunia.
"Dalam dua minggu terakhir, jumlah kasus COVID-19 di luar Cina telah meningkat 13 kali lipat, dan jumlah negara yang terkena dampak telah meningkat tiga kali lipat," kata Tedros.
"Pada hari-hari dan minggu-minggu mendatang, kami memperkirakan akan melihat jumlah kasus, jumlah kematian dan jumlah negara yang terkena dampak naik lebih tinggi."
WHO "sangat prihatin, baik dengan tingkat penyebaran dan keparahan yang mengkhawatirkan dan oleh tingkat tidak bertindak yang mengkhawatirkan" oleh para pemimpin dunia dalam menanggapi wabah, kata Tedros.
"Karena itu kami telah membuat penilaian bahwa COVID-19 dapat dikategorikan sebagai pandemi," katanya.
Dengan menetapkan COVID-19 sebuah pandemi, WHO menempatkannya dalam kategori yang berbeda dari beberapa wabah mematikan baru-baru ini, termasuk wabah Ebola baru-baru ini di Republik Demokratik Kongo, wabah virus Zika pada 2016 dan wabah Ebola 2014 di Afrika Barat. Ketiga wabah itu dianggap darurat internasional.
Dalam pandemi terakhir, virus influenza H1N1 membunuh lebih dari 18.000 orang di lebih dari 214 negara dan wilayah, menurut WHO. Dalam beberapa tahun terakhir, perkiraan lain telah menempatkan korban H1N1 lebih tinggi.
Sumber: Tempo.co