SUKABUMIUPDATE.com - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan pasangan militer-sipil menjadi favorit masyarakat dalam Pemilihan Presiden 2024. Dilansir dari tempo.co, berdasarkan survei yang dia lakukan, pasangan militer-sipil disukai oleh 30,4 persen dari 2.197 responden yang tersebar di 220 desa dan kelurahan di seluruh Indonesia.
"Iya, ada kecenderungan publik proyeksi 2024, kombinasi paling tinggi ada kawin silang unsur militer dan sipil," kata Adi dalam Rilis Hasil Survey dan Diskusi Publik Proyeksi Politik 2024 di Jakarta Pusat pada Minggu, 23 Februari 2020.
Survey itu menunjukkan dari kalangan militer muncul sejumlah nama seperti Prabowo Subianto (17,3 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (5,4 persen), Gatot Nurmantyo (2,0 persen), dan Andika Prakasa (1,3 persen).
Adapun dari kalangan sipil, Adi mengatakan di antaranya adalah Sandiaga Uno (9,1 persen), Ganjar Pranowo (8,8 persen), Anies Baswedan (7,98 persen) dan Basuki Tjahaja Purnama (5,2 persen).
Adi menjelaskan, kecenderungan ini dia baca berdasarkan adanya siklus 10 tahunan di mana suksesi kepemimpinan berasal dari sipil dan militer. "Jokowi 10 tahun sipil, sebelumnya ada SBY 10 tahun. Mbak Mega dari sipil. Saat ini 2024 ada kecenderungan 10 tahunan itu bahwa masyarakat ingin unsur militer berpasangan dengan sipil," kata Adi.
Adi berujar kecenderungan angka ini bersifat dinamis. Survei opini publik itu disebutnya bergantung pada kinerja sipil dan elite-elite berlatarbelakang militer.
"Kalau kinerja mereka meyakinkan, maka cukup masuk akal jika preferensi publik menginginkan kawin silang sipil milter atau sebaliknya militer sipil. Tapi yang jelas untuk 2024, unsur militer relatif diinginkan menjadi bagian dari irisan, entah sebagai capres atau cawapres. Itu penting sebagai preferensi pemilih bagi elit parpol yang ingin bertarung Pilpres 2024," katanya.
Sumber : tempo.co