SUKABUMIUPDATE.com - Pasien yang pulih dari virus corona mematikan berisiko kambuh atau tertular lagi, kata seorang dokter yang bekerja mengatasi virus di China.
Dilansir dari Daily Mail, dr. Zhan Qingyuan mengatakan ada 'kemungkinan kambuh' bagi pasien yang telah pulih dari virus corona. Ia mengungkap salah satu elemen paling berisiko dari virus corona adalah bahwa orang tidak memiliki kekebalan terhadapnya. Sebab, itu merupakan virus yang sama sekali baru.
Dan meskipun tubuh dapat menjadi sebagian kebal terhadap beberapa virus seperti flu dan cacar air, infeksi ulang dapat terjadi.
"Untuk pasien yang telah sembuh, ada kemungkinan kambuh," kata dr. Zhan pada konferensi pers, media China CGTN melaporkan.
"Untuk pasien yang sembuh, mereka juga harus memanfaatkan perlindungan kesehatan mereka sendiri."
Cara orang mengembangkan kekebalan terhadap virus adalah dengan menciptakan zat yang disebut antibodi. Bagian yang sangat spesifik dari sistem kekebalan yang mencari dan menyerang virus yang diproduksi untuk melawan.
"Antibodi akan dihasilkan. Namun, pada individu tertentu, antibodi tidak dapat bertahan selama itu," dr. Zhan menambahkan.
Tanpa cukup antibodi, yang menyimpan ingatan tubuh tentang cara melawan virus, seseorang dapat terinfeksi virus yang sama lebih dari sekali.
Dan virus juga cenderung memiliki banyak jenis, jadi ketika tubuh memiliki antibodi untuk satu jenis, mereka mungkin masih rentan terhadap jenis lain yang menyebabkan penyakit yang sama.
Inilah sebabnya mengapa ada vaksin flu tahunan, yang diperbarui setiap tahun untuk melindungi dari jenis yang paling umum atau berbahaya pada saat itu.
Para ahli di Inggris mengatakan kepada MailOnline bahwa tidak mungkin klaim dr. Zhan itu benar dan sejauh ini tidak ada bukti orang kambuh dari virus corona.
Dr. Bharat Pankhania, seorang dosen medis di Universitas Exeter, mengungkap bahwa sulit untuk mengatakan dengan pasti jika apa yang dikatakan dr. Zhan dapat dibenarkan sepenuhnya.
"Ini adalah hari yang sangat awal bagi kita untuk dapat mengatakan bahwa itu tidak menghasilkan antibodi yang mengenali kedatangan virus corona lagi dan menindaklanjutinya," katanya.
"Secara biologis, tubuh manusia sangat pandai mengenali virus dan mengatasinya. Jika tidak, 50 persen dari kita tidak akan berada di sini hari ini," tambahnya lagi.
Tetapi dr. Pankhania mengakui kemungkinan kambuh tidak dapat dikesampingkan. Mengutip contoh Pauline Cafferkey, perawat Skotlandia yang terjangkit Ebola dan kambuh setelah dokter mengira ia telah pulih.
Hingga kini dilaporkan lebih dari 28.000 orang telah tertular infeksi virus corona dan 600-an orang telah meninggal karenanya, dengan hampir semua kasus dan kematian terjadi di China.
Sumber : suara.com