SUKABUMIUPDATE.com - Aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau Walhi Jakarta dilarang memasuki Balai Kota saat ingin menyerahkan bibit pohon sebagai simbol penolakan revitalisasi Monas.
Mengutip dari tempo.co, lima aktivis Walhi Jakarta awalnya menggelar aksi penolakan revitalisasi Monas dengan memasang spanduk penolakan di pagar Balai Kota.
Aksi kemudian dilanjutkan dengan penyerahan bibit pohon kepada Balai Kota, namun saat perwakilan Walhi akan memasuki Balai Kota, petugas Pamdal Balai Kota langsung menutup pagar pintu masuk. "Tunggu dulu mbak, tunggu dulu," kata seorang petugas sambil menghadang aktivis Walhi.
Petugas pengamanan tersebut tidak beralasan hanya menjalankan perintah. Dia meminta aktivis Walhi menunggu hingga ada izin dari Balai Kota.
Aktivis Walhi kemudian mempertanyakan alasan pelarangan tersebut. "Kenapa pak, kami warga Jakarta," ujar Kepala Bagian Kampanye Walhi Jakarta Rehwinda Naibaho, di Balai Kota, Kamis 30 Januari 2020.
Rehwinda menyayangkan pelarangan tersebut, padahal sebelumnya pintu masuknya terbuka. Walhi kemudian meninggalkan pohon tersebut di depan Balai Kota. "Kami sangat kecewa sekali, kami hanya ingin memberikan bibit pohon," ujarnya.
Rehwinda mengatakan bahwa penyerahan bibit pohon tersebut sebagai simbol agar Pemerintah DKI mengembalikan pohon-pohon yang ditebang karena revitalisasi Monas. Dia menilai bahwa revitalisasi Monas tersebut menyalahkan fungsi tata ruang karena menjadikan beton.
Sumber : tempo.co