Penerbit Akui Tren Buku Komik Menurun Drastis, Bagaimana dengan Novel?

Selasa 21 Januari 2020, 01:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Perkembangan dunia digital nyatanya tidak lantas menyingkirkan minat masyarakat Indonesia terhadap buku. Namun, tidak bisa dipungkiri jika ada pergeseran tren membaca buku termasuk buku komik.

Selaku penerbit PT. Elex Media Komputindo, melalui Ida Bagus Kade Syumanjaya selaku Elex Fiction and Non Books Manager mengatakan tren buku komik sudah mulai menurun sejak 2014. Hal ini membuat penerbit mengurangi cetakan komik di Indonesia.

"Kalau dari jumlah terbitan buku, makin tahun dari sisi quantity jumlah judul itu relatif stabil, ada beberapa memang yang kami kurangi dari sisi genrenya. Jadi ada beberapa genre seperti komik, karena sudah banyak pilihan komik cetak kita kurangi," ujar Syumanjaya saat ditemu Suara.com di salah satu hotel di Jakarta Selatan, Senin, (20/1/2020).

Syumanjaya mengatakan, menurunnya cetakan buku komik ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Beruntungnya, di negara tempat industri komik berkembang drastis seperti di Jepang, sudah siap dengan komik digital atau komik versi online, tapi belum untuk di Indonesia.

"Trennya dari tahun ke tahun mulai 2014 kita mulai turun komik, di seluruh dunia mulai seperti itu juga. Kalau Jepang itu komik cetaknya menurun, tapi digitalnya dia naik. Nah, sementara di kita digitalnya belum siap, jadi beberapa memang untuk meningkatkan porsi bisnis," tutur Syumanjaya.

Syumanjaya tidak setuju dengan platform digital mengikis eksistensi buku cetak, buktinya beberapa buku seperti novel, buku motivasi, hingga buku anak yang berisi gambar dan berwarna dicetak dalam jumlah banyak. Ini hanya tentang pergeseran minat dan tren pecinta buku cetak.

"Tapi beberapa jenis buku lain, seperti novel atau motivasi kita tingkatkan, karena trennya itu beda-beda, seperti tahun ini kita lihat lebih kaya motivasi ke healing, banyak sekarang yoga mental healing. Nah, ini kita akan fokus ke mental healing ke 2020 ini," ujarnya.

"Kita lihat tren untuk manajemen, motivasi dan juga buku anak yang lagi naik juga, itu meningkat kita fokus ke sana," tutupnya.

 

Sumber : suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Musik22 Februari 2025, 17:00 WIB

Lirik Lagu Extral Jennie BLACKPINK feat Doechii, yang Trending di Youtube

Jennie BLACKPINK kembali merilis lagu baru berjudul Extral yang dirilis pada Jumat, 21 Februari 2025. Kali ini, ia berkolaborasi dengan rapper wanita asal Amerika Serikat, Doechii.
Lirik Lagu Extral Jennie BLACKPINK feat Doechii, yang Trending di Youtube (Sumber : Youtube | Jennie)
Kecantikan22 Februari 2025, 16:54 WIB

Bisakah Mengunyah Permen Karet  Mengurangi Lemak di Wajah? Berikut 4 Risikonya

Mengunyah permen karet mungkin menyenangkan dan membantu melatih otot wajah, tetapi tidak cukup untuk mengurangi lemak di wajah.
Ilustrasi bisakah mengunyah permen karet mengurangi lemak di wajah (Sumber: Freepik/@drobotdean)
Sukabumi22 Februari 2025, 16:43 WIB

Usai Bacok Kakak hingga Tewas, Pelaku: Tolong Laporin Polisi Saya Bertanggung Jawab

Pelaku bacok kakak hingga tewas, menyerahkan diri kepada pihak kepolisian
F, pelaku bacok kakak hingga tewas. Sesaat setelah kejadian berdarah di Kadudampit Kabupaten Sukabumi (Sumber : dok warga)
Sukabumi22 Februari 2025, 16:21 WIB

Dari Rambonnet Hingga Ayep Zaki, Ngulik Sejarah 23 Wali Kota Sukabumi

Ngobrol dengan penikmat sejarah kesukabumian, Irman “Sufi” Firmansyah, kepemimpinan Kota Sukabumi dimulai pada masa kolonial Belanda dengan diangkatnya Mr. George François Rambonnet
Wali Kota Pertama, wali kota indonesia merdeka, wali kota dipilih DPRD dan pilkada serta wali Kota Sukabumi 2025 - 2023 (Sumber: dok berbagai sumber)
Bola22 Februari 2025, 16:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Madura United di Liga 1 2024/2025

Persib Bandung akan bertemu dengan Madura United dalam pertandingan pekan ke-24 BRI Liga 1 2024/2025 yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, pada Sabtu, 22 Februari 2025.
Link Live Streaming Persib Bandung vs Madura United di Liga 1 2024/2025 (Sumber : Instagram/@persib dan @maduraunited.fc)
Sukabumi22 Februari 2025, 15:23 WIB

Erik Ditemukan, Pemancing Hilang Disapu Ombak Pantai Karang Daeu Sukabumi

setelah tiga hari hilang, Jenazah pemancing yang tenggelam di pantai karang daeu Sukabumi ditemukan
Proses evakuasi jenazah Erik, pemancing yang hilang disapu ombak pesisir geopark ciletuh Sukabumi (Sumber: dok balawista)
Entertainment22 Februari 2025, 15:00 WIB

Sejumlah Musisi Indonesia Berikan Dukungan Untuk Sukatani: Gausah Ditarik Lagunya

Grup band asal Purbalingga, Sukatani tengah menjadi sorotan publik usah mengunggah video permintaan maaf atas lagunya berjudul Bayar Bayar Bayar dinilai mengkritik kepolisian.
Sejumlah Musisi Indonesia Berikan Dukungan Untuk Sukatani: Gausah Ditarik Lagunya (Sumber : Instagram/@dugtrax)
Sukabumi22 Februari 2025, 14:24 WIB

Saksi Ungkap Fakta Soal Tanah, Adik Bacok Kakak Hingga Tewas di Cikahuripan Sukabumi

Saksi kasus adik bacok kakak hingga tewas ungkap fakta soal tanah
TKP adik bunuh kakak di Sayangkaak Cikahuripan Kadudampit Sukabumi (Sumber: su/awal)
Bola22 Februari 2025, 14:00 WIB

Link Live Streaming Persita Tangerang vs Borneo FC di Liga 1 2024/2025

Persita Tangerang akan menjadi temanya Borneo FC dalam pertandingan lanjutan BRI Liga 1 2024/2025 yang bakal digelar pada Sabtu, 22 Februari 2025 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang.
Link Live Streaming Persita Tangerang vs Borneo FC di Liga 1 2024/2025 (Sumber : Instagram/@borneofc.id dan @persita.official)
Sukabumi22 Februari 2025, 13:43 WIB

Pedagang Makanan Merugi, Emak-emak Tunggu Solusi Wabah Lalat Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi

Pemukiman warga di Desa Caringin Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi adalah salah satu wilayah yang terdampak wabah lalat . Jarak pemukiman dengan lokasi perusahaan ayam itu kurang dari 1 kilometer.
Pedagang makanan merugi sejak wabah lalat serbu pemukiman di sekitar peternakan ayam di Cidahu Sukabumi (Sumber: dok pedagang)