SUKABUMIUPDATE.com - Delapan keputusan muncul dari Rapat Koordinasi Penanganan Dampak Banjir Jabodetabek yang digelar di Gedung Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, hari ini, Kamis, 2 Januari 2020.
Rapat yang dipimpin Kepala BNPB Letjend Doni Monardo itu dihadiri perwakilan kementerian dan lembaga terkait, yaitu Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, dan Kepala Bidang Informastika dan Pengendalian BPBD DKI Jakarta M. Ridwan Ibrahim.
Hadir pula Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Tri Handoko Seto, Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga, Perwakilan Kementerian PUPR, Kementerian Sosial, TNI, Polri, Basarnas, LSM, NGO, serta relawan.
Berikut ini delapan hasil rapat koordinasi tersebut:
1. BNPB dan Badan Pengkajian dan BPPT akan melakukan modifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan tinggi di Jabodetabek.
Tri Handoko Seto mengatakan teknologi modifikasi cuaca (TMC) akan dilakukan dengan cara menjatuhkan awan yang akan masuk ke Jabodetabek ke Selat Sunda, Lampung, dan sekitarnya.
Upaya tersebut ini diharapkan dapat mengurangi curah hujan 30 hingga 50 persen.
"Jadi tugas kita adalah menjatuhkan awan itu sehingga curah hujan di Jabodetabek akan berkurang secara signifikan," kata Seto dalam Rapat Koordinasi Banjir Jabotabek di Kantor BNPB.
2. BNPB menggaet Kementerian BUMN untuk bersama-sama melakukan upaya penanggulangan bencana banjir.
Bantuan dari BUMN antaranya berupa logistik, makanan, obat-obatan, peralatan evakuasi seperti perahu karet, dan lain-lainnya.
Jasa Marga juga akan menggratiskan jalan tol dalam kota mulai hari ini karena banjir.
"BUMN sudah membagi seluruh BUMN di bawah kementerian, akan back up penuh. Ada yang 4 BUMN untuk 1 lokasi bahkan ada 1 daerah yang lebih dari 4 seperti Bekasi," kata Doni.
3. Kepala BNPB Doni meminta pemerintah daerah tegas mengarahkan penduduk yang bermukim di daerah aliran sungai agar segera meninggalkan rumah.
"Masyarakat di aliran sungai kalau bisa jangan berada di rumah dulu," kata Doni.
4. Kepala BMKG Dwikorita mengungkapkan prakiraan potensi hujan lebat awal tahun 2020 di Jabotabek masih akan berlangsung hingga tujuh hari ke depan.
“Potensi hujan lebat 2-7 Januari di Jabodetabek."
Meski begitu, menurut Dwikorita, berdasarkan data analisis terakhir akan terjadi aliran udara basah ke Indonesia.
Aliran udara basah masuk dari arah Samudera Hindia pada 5-10 Januari 2020 atau dari arah barat yaitu Pulau Sumatera di sepanjang equator (khatulistiwa).
Jalur masuk aliran itu berdampak pada meningkatkan intensitas curah hujan.
Maka potensi hujan ekstrim diperkirakan pada 5-10 Januari 2020 akan jatuh di wilayah Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Jambi sampai Lampung, termasuk Jawa dan Jabotabek.
Dwikorita menegaskan, aliran itu nantinya akan berjalan menuju bagian timur Indonesia seperti Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Diperkirakan aliran itu sampai pada 10-15 Januari 2020.
5. Kepala BNPB Doni mengimbau relawan agar bantuan terhadap korban banjir dapat terintegrasi agar penyebaran bantuan tak menumpuk di satu tempat.
Adapun LSM/NGO dan relawan yang sudah bergerak di lapangan sejak awal kejadian banjir adalah PMI, LPBI NU, MDMC, BAZNAS, ORARI, dan RAPI.
Masing-masing bergerak sesuai kemampuan yang dimiliki, seperti antara lain evakuasi, kesehatan, psikososial, dan radio komunikasi.
Seperti PMI telah menerjunkan 395 personel untuk Jabodetabek. Sedangkan 11 perahu karet, 14 ambulans, 8 kendaraan operasional, 2 truk, dan dapur umum berada di 5 titik DKI dan 1 di Banten.
6. Kementerian Kesehatan menerjunkan Tim Satgas Kesehatan. Kemenkes berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Bekasi dan Bogor.
7. BNPB memastikan TNI telah menyediakan bantuan personel di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten dengan rincian 3.680 personil TNI AD, AL, dan AU.
Personil itu bertugas untuk melakukan pengamanan logistik, tim kesehatan, dapur umum, 50 perahu karet, 10 kapa, 5 heli TNI AU dan AD untuk evakuasi medis, pengamatan udara, distribusi logistik, 32 truk, dengan 84 Koramil untuk logistik dan pengungsi.
Untuk wilayah Jawa Barat akan diterjunkan 2.500 personel, 25 truk. Lalu Banten diterjunkan 1.000 personel dan 15 truk.
8. Polda Metro Jaya juga memastikan telah mengerahkan satuan dengan kemampuan SAR, yaitu Brimob Sabhara dan Polair untuk membantu mengevakuasi korban banjir.
Kegiatan dilakukan sejak 1 Januari 2020 di 263 titik termasuk di 9 titik ruas jalan tol di Jabodetabek.
Sumber: Tempo.co