SUKABUMIUPDATE.com - Staf Khusus Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengungkapkan bahwa PT Asuransi Jiwasraya (Persero) pernah menjadi salah satu sponsor klub sepak bola Manchester City. Ia menuturkan praktik itu dilakukan selama empat tahun sejak Juni 2014 silam.
"Biaya sponsorshipnya Jiwasraya ke Manchester City Rp 6 miliar (per tahun) sebelum pajak. Nah sekitar Rp 7,5 miliar (per tahun) setelah pajak," kata Arya di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat, 27 Desember 2019.
Kemudian, Arya menuturkan, Jiwasraya menggelontorkan dana sekitar Rp 4 miliar apabila Manchester City berkunjung ke Indonesia. Lalu, untuk biaya logo klub bola liga Inggris di suvenir, Jiwasraya merogoh kocek Rp 1 miliar. Belum lagi biaya konsultan setiap tahunnya harus keluarkan perusahaan asuransi pelat merah itu sebesar Rp 1 miliar.
"Total berapa tuh dia bayar," kata Arya. Jika mengacu pada angka-angka tersebut, Jiwasraya setiap tahun mengeluarkan Rp 13,5 miliar untuk menjadi sponsor Manchester City.
Arya mengatakan, bahwa kerja sama dengan klub bola tersebut dengan perseroan telah dihentikan oleh Indra Widjaja yang menjabat sebagai Direktur Pemasaran Jiwasraya. "Disetop oleh Indra Widjaja Direktur Pemasaran Jiwasraya karena udah selesai kontraknya," tuturnya.
Sebagai informasi, Jiwasraya melalui unit kerja pusat Bancassurance dan Aliansi Strategis menjual produk JS Saving Plan dengan tawaran persentase bunga tinggi (cenderung di atas nilai rata-rata), berkisar antara 6,5 persen sampai dengan 10 persen, sehingga memperoleh pendapatan total dari premi sebesar Rp 53,27 triliun.
Adapun potensi kerugian negara dari dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan keuangan dan dana investasi Jiwasraya hingga Agustus 2019 diperkirakan mencapai Rp 13,7 triliun. Sehingga hal ini membuat Kejaksaan Agung bergerak untuk mendalami apakah benar ada kesalahan dalam pengelolaan perseroan.
Sumber : tempo.co