SUKABUMIUPDATE.com - Sebanyak 81 siswa SMKN 1 Cilaku Kabupaten Cianjur diamankan aparat Polres Kulonprogo, Yogyakarta, Minggu (15/12/2019) lalu. Mereka diamankan karena ditemukan membawa senjata tajam (Sajam) dan obat-obatan terlarang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, awalnya rombongan siswa ini berangkat dari Cianjur menggunakan truk menuju Candi Prambanan setelah ujian sekolah, Jumat (13/12/2019) pukul 16.00 WIB.
Pada Minggu (15/12/2019), para pelajar itu berniat untuk kembali ke Cianjur dengan menumpang truk. Sekitar pukul 11.00 WIB, mereka menaiki truk yang berhenti di perempatan wilayah Prambanan, Sleman, Yogyakarta.
Selama perjalanan dari Prambanan sampai Wates, tepatnya ketika berhenti di lampu setopan, para pelajar tersebut sebagian turun untuk meminta makanan dan minuman kepada pengendara kendaraan lainnya.
Namun saat melintas di depan Mako Polres Kulonprogo para siswa itu diamankan Satuan Sabhara Polres Kulonprogo.
Setelah dilakukan penggeledahan, didapati mereka membawa senjata tajam berupa tiga buah gir, enam celurit, satu gunting, dan dan logam besi. Bahkan selain itu, pihak kepolisian juga menemukan tiga butir obat merk inoxin 400 miligram, tiga butir obat merk rifampicin serta tiga butir obat warna merah jambu.
Kapolres Cianjur, AKBP Juang Andi Priyanto mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polres Kulonprogo untuk pemulangan para siswa ini ke Cianjur.
"Rencananya kami juga bantu pemulangannya, termasuk mengawal hingga ke sekolah setelah tiba di Cianjur," ujar Juang kepada wartawan, Senin (16/12/2019).
Rencananya orangtua para siswa akan dipanggil untuk pembinaan, supaya para siswa tidak mengulangi perbuatannya. Apalagi sampai membawa senjata tajam dan obat-obatan.
"Tujuannya untuk jalan-jalan, tapi tidak dibenarkan membawa senjata tajam. Makanya kami lebih ke pembinaan, termasuk memanggil para orangtua siswa," kata Juang.
Sementara itu, Ketua MKKS SMK Cianjur, Nurdin mengaku sudah berkomunikasi dengan pihak sekolah yang siswanya diamankan di Kulonprogo. Untuk mencegah adanya kejadian serupa, MKKS SMK bakal meminta setiap sekolah untuk mengundang orangtua siswa ke sekolah menjelang libur panjang. Hal itu dilakukan supaya ada keterlibatan orangtua dalam mengawasi anaknya.
"Jangan sampai momentum libur panjang usai ujian semester dijadikan ajang untuk hal negatif, apalagi dengan membawa senjata tajam" tegasnya.