Indeks Kebebasan Pers Rendah, AJI Beberkan 3 Faktor

Kamis 12 Desember 2019, 03:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Abdul Manan membeberkan tiga faktor rendahnya indeks kebebasan pers Indonesia atau world press freedom index.

Tiga faktor itu ialah regulasi, politik, dan ekonomi.

Menurut pemeringkatan yang dibuat oleh Reporters Without Borders, kebebasan pers Indonesia pada 2019 berada di posisi 124 dari 180 negara.

"Sekarang ini nyaris tidak ada regulasi baru yang memberikan angin segar untuk kebebasan pers," kata Manan dalam diskusi di kampus STH Jentera, Jakarta Selatan, psda Rabu, 11 September 2019.

Manan menjelaskan, masih ada sejumlah regulasi yang justru menjadi momok bagi kebebasan pers, di antaranya Kitab Undang-undang Hukum Pidana atau KUHP.

AJI mencatat setidaknya ada sepuluh pasal yang bisa digunakan untuk menjerat wartawan.

Dari pasal-pasal itu, kata Manan, dua di antaranya pernah mengirim wartawan ke penjara. Yakni pasal penghinaan presiden yang menjerat yang menjerat pemimpin redaksi Rakyat Merdeka, Supratman, dan pasal penodaan agama yang menjerat pemimpin redaksi Tabloid Monitor Arswendo Atmowiloto.

Manan mengatakan, pasal-pasal itu bahkan masih ada dalam rancangan revisi KUHP, termasuk pasal penghinaan presiden yang sudah dibatalkan Mahkamah Konstitusi.

Regulasi kedua yang juga masih menjadi momok ialah Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik atau ITE. AJI mencatat, pada 2018 terjadi dua kasus terhadap wartawan menggunakan UU ITE ini.

Satu kasus berupa ancaman pelaporan. Adapun yang kedua adalah proses hukum terhadap jurnalis Serat.id di Semarang, Jawa Tengah, Zakki Amali yang menulis dugaan plagiarisme Rektor Universitas Negeri Semarang Fathur Rokhman.

Faktor kedua rendahnya indeks kebebasan pers ialah situasi politik. Menurut Manan, kondisi saat ini memang tak membuat Indonesia tak layak mendapat peringkat bagus perihal kebebasan pers.

"Yang menyelamatkan kita bukan karena kondisi di Indonesia baik, tapi mungkin karena kondisi di negara lain buruk," kata Manan.

Wartawan senior Majalah Tempo ini menyinggung tingginya angka kekerasan terhadap wartawan. Sepanjang 2019, setidaknya terjadi 40 kasus kekerasan kepada para buruh tinta.

Dua peristiwa yang menyumbang tingginya angka kekerasan terhadap jurnalis ialah aksi 21-22 Mei yang dilakukan oleh pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang kecewa dengan hasil pemilihan presiden.

AJI mencatat lebih 15 insiden wartawan menjadi korban, mulai dari pemukulan, pemaksaan untuk menghapus foto dan video, hingga pembakaran motor.

Manan menuturkan, kala itu ada 5-9 kasus pemukulan wartawan oleh polisi.

Kejadian semacam ini berulang saat aksi massa pada bulan September oleh mahasiswa dan pelajar yang memprotes sejumlah rancangan undang-undang bermasalah.

Menurut Manan, polisi kerap kali menjadi musuh kebebasan pers karena mereka kerap melakukan kekerasan. Masalahnya, ujarnya, para pelaku tak pernah diproses.

Manan mencontohkan, ada empat aduan dugaan kekerasan oleh polisi yang dilaporkan di Jakarta. Namun dua di antaranya ditolak dengan alasan akan sulit menemukan pelakunya.

"Kami lihat polisi ini seperti warga negara kelas satu dan hukum itu sendiri, dan karena itu nyaris tidak mau tersentuh hukum," ujarnya.

Dia lantas membandingkan respons polisi dan tentara menghadapi laporan tindakan kekerasan terhadap wartawan itu. Manan berujar, meskipun ringan, militer pernah menjatuhkan sanksi untuk anggotanya yang bersalah melakukan kekeradan ke jurnalis.

"Setidaknya ada tiga kasus kekerasan tentara, dan ini sisi baik, mereka proses secara hukum walaupun ringan, tiga bulan begitu, tapi setidaknya diproses. Polisi ini tidak," kata dia.

Adapun aspek ekonomi yang menjadi indikator ketiga kebebasan pers, kata Manan, belum terlalu banyak dieksplor. Aspek ekonomi ini menyangkut kepemilikan media di Indonesia yang terkonsentrasi pada segelintir orang.

"Padahal ini tidak baik untuk diversity (keberagaman) dan demokrasi," kata dia.

Direktur Eksekutif International Press Institute (IPI) Markus Spillmann yang hadir dalam diskusi ini mengatakan, jurnalisme menghadapi situasi sulit di banyak tempat.

Kebebasan pers terancam, seiring dengan banyaknya kasus kekerasan, pemenjaraan, hingga pembunuhan wartawan.

Melansir situs resmi ipi.media, tercatat sebanyak 47 wartawan atau pekerja media di seluruh dunia dibunuh sepanjang tahun ini.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Sukabumi23 November 2024, 01:29 WIB

Distan Dan Forkopimcam Ciemas Sukabumi Tanam Padi Gogo 40 Hektar

Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, bersama Forkopimcam Ciemas, melakukan penanaman padi gogo diatas lahan milik Kelompok Tani Barokah Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas.
Distan, perani dan Forkopimcam Ciemas malakukan penanaman padi gogo di Desa Mekarsakti Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih23 November 2024, 01:17 WIB

KH Nawawi Pimpin Istighosah untuk Kemenangan Ayep Zaki-Bobby Maulana

Menjelalang Pilkada, pasangan calon nomor urut 2, menggelar istighosah bertempat di rumah calon Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, di Cikondang, Citamiang, Kamis malam (21/11/2024)
KH Nawawi saat memimpin istighosah dikediaman calon Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 23:51 WIB

KPU Sukabumi Diduga Salah Tulis Sub Tema Debat: Pertahanan Atau Pertanahan?

Sebuah insiden menarik perhatian di Debat Publik Terakhir Calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi, yang diselenggarakan di Hotel Sutan Raja, Soreang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/11/2024).
KPU Sukabumi diduga salah tulis sub tema "Pertanahan" menjadi "Pertahanan" di Debat Publik Cabup-Cawabup | Foto : Capture Youtube
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak