SUKABUMIUPDATE.com - Longsor terjadi di lokasi tambang galian C di Desa Cikahuripan, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Selasa (3/12/2019) sekitar pukul 11.30 WIB saat hujan mengguyur. Peristiwa ini mengakibatkan seorang seorang pekerja yang merupakan operator mesin pelampung sedot pasir bernama Saepul alias Epul (40 tahun), tertimbun.
Korban diketahui merupakan warga Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi masih dalam pencarian. Untuk mencari korban, Polres Cianjur menerjunkan anjing pelacak jenis Malinois Belgia milik Polisi Satwa (K9) Polres Cianjur. Adapun
KBO Sabhara Polres Cianjur, Ipda Aripin, mengatakan, jajarannya menerjunkan seekor anjing pelacak untuk membantu proses pencarian korban yang diduga tertimbun longsor di galian C milik PT Triadi.
"Kita bawa seekor anjing pelacak untuk membantu proses pencarian korban. Anjing itu akan melakukan penyisiran di sejumlah areal tambang," kata Aripin, kepada wartawan.
Aripin menyebutkan, anjing pelacak milik jajarannya itu cukup mengalami kesulitan untuk menyisir menentukan lokasi tertimbunnya korban. Karena, lokasi kejadian yang tergenang air. "Kita tetap usahakan untuk menentukan lokasi korban yang tertimbun. Kita akan menunggu hingga air genangan selesai di sedot," ujarnya.
Sebelumnya, tim gabungan dari BPBD Kabupaten Cianjur, Basarnas, dan TNI Polri mencoba menurunkan alat penyedot air untuk menguras kubangan air yang menutup lokasi tertimbunnya korban.
Kapolsek Warungkondang, AKP Gito, menyebutkan, pemasangan alat penyedot air yang di kirim dari Bogor itu cukup membutuhkan waktu.
Selain menerjunkan alat penyedot air, petugas juga menerjunkan alat berat jenis backhoe untuk membuka jalan menuju bibir galian yang tergenang.
"Alat penyedot air, kita turunkan dari Bogor untuk mempercepat pengeringan air di lokasi kejadian. Saat ini operator alat masih mencoba untuk merangkai alat dan akan langsung dipasang," kata Gito.