SUKABUMIUPDATE.com - Bencana alam berupa terjangan angin kencang melanda Kabupaten Cianjur secara berturut-turut pada Jumat (29/11/2019) dan Sabtu (30/11/2019). Tidak ada korban luka maupun jiwa pada kejadian tersebut. Namun bencana tersebut menyebabkan rumah dan sekolah rusak pada bagian atap.
Pada Jumat petang, puting beliung menerjang Kampung Cisaladra RT 03/RW 02, Desa Susukan, Kecamatan Campaka. Akibatnya ejumlah rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan pada bagian genteng. Tak hanya rumah, sejumlah ruangan di SMK Al-Faris juga mengalami kerusakan pada bagian atap akibat diterjang angin kencang.
"Kejadiannya pada Jumat sekitar pukul 17.30 WIB. Saat itu hujan kemudian disertai angin kencang," kata Ketua Yayasan Hidayah Nursyifa, Asep Saepudin, Minggu (1/12/2019).
Angin kencang yang melanda SMK Al-Faris menyebabkan atap ruangan sekolah, atap bangunan masjid, atap bangunan sekuriti, serta atap ruang perpustakaan dan ruang guru rusak.
"Alhamdulillah saat kejadian tidak ada aktivitas belajar mengajar karena peristiwanya sore," jelas Asep yang juga Kepala SMK Al-Faris.
Sementara itu pada Sabtu petang, hujan deras disertai angin kencang juga merusak tiga rumah di Kampung Kampung Cijati RT 03/07, Desa Sukasari, Kecamatan Cilaku.
Ketua RT 03 Dodi Rustandi mengatakan, hujan deras disertai angin kencang terjadi sekitar pukul 17.30 WIB yang mengakibatkan pohon petai berusia puluhan tahun yang tumbuh di tengah-tengah pemukiman penduduk roboh. Pohon tersebut menimpa tiga rumah dan satu kandang ayam.
"Ketiga rumah hanya mengalami rusak ringan," kata Dodi.
Dodi mengatakan, tiga unit rumah yang rusak rusak adalah milik Ayi Kamaludin (50), Suryana (25), dan Hasbuloh (64). Ketiga rumah tersebut hanya mengalami kerusakan di bagian atap. "Kerusakanya sekitar 10 persen," ujarnya.
Menurut Dodi, meski dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai jutaan rupiah. "Tiga rumah yang rusak memang tidak terlalu parah, tapi kandang ayam milik Hasan (30) ambruk, beberapa ekor unggas miliknya tertimbun,"ujarnya.
Sedangkan di wilayah perkotaan, beberapa titik diterjang banjir akibat meluapnya debit air pada aliran sungai.
"Dari hasil laporan dan pengecekan ke lokasi, banjir genangan di antaranya terjadi di Jalan KH Abdullah bin Nuh. Apalagi di sana sedang ada proyek penataan trotoar. Nanti kami akan coba koordinasi dengan instansi lainnya untuk mengecek drainase," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Mochammad Irfan Sofyan.
Banjir luapan aliran sungai juga terjadi di Gang Jembar dan Gang Banjar Kelurahan Sayang Kecamatan Cianjur. Sejumlah rumah warga terdampak banjir luapan sungai itu. Air yang meluap masuk ke sejumlah rumah warga. Air kembali surut beberapa saat kemudian.
"Kalau di Desa Cijedil Kecamatan Cugenang terdapat pohon tumbang yang melintang menutup ruas jalan nasional penghubung Cianjur ke Cipanas dan Bogor. Sempat terjadi kemacetan dari dua arah. Petugas BPBD dibantu TNI dan Polri serta elemen lainnya mengevakuasi pohon tumbang dengan cara memotongnya menggunakan gergaji mesin. Sekitar pukul 18.00 WIB pohon bisa dievakuasi," ucapnya.
Data yang diterima BPBD sifatnya masih sementara. Hingga kini BPBD masih melakukan asesmen di lapangan untuk memastikan dampak hujan deras disertai angin kencang pada Jumat dan Sabtu petang.
"Kami maksimalkan personel yang ada untuk mengasesmen kejadian-kejadian bencana di lapangan," pungkasnya.