SUKABUMIUPDATE.com - Staf Khusus Bidang Komunikasi Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Arya Sinulingga menanggapi kabar penunjukan Rudiantara sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN Persero. Arya menyatakan kementeriannya saat ini belum mengambil sikap.
"Kami belum memutuskan apa pun (terkait penunjukan Dirut PLN)," tutur Arya kepada Tempo, Sabtu, 23 November 2019. Arya tidak membenarkan atau pun membantah.
Sejumlah sumber Tempo sebelumnya menyebutkan bahwa mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, akan menjabat sebagai Direktur Utama PLN. Saat ini, di PLN hanya ada posisi Pelaksana Tugas Direktur Utama yang diduduki Sripeni Inten Cahyani.
Berdasarkan sumber Tempo, Rudiantara bakal didampingi Darmawan Prasodjo. Darmawan yang kini masih menduduki kursi Dewan Komisaris PLN bakal menjabat sebagai wakil direktur utama entitas itu.
Saat dikonfirmasi, Rudiantara tidak menyanggah atau mengkonfirmasi kebenarannya. Ia malah justru balik bertanya. "Barangkali ini rumor?" katanya saat dihubungi Tempo pada Jumat petang, 22 November 2019.
Menteri BUMN Erick Thohir belakangan menyatakan tengah melakukan evaluasi terhadap lima perusahaan pelat merah. Selain PLN, Kementerian BUMN sedang mengevaluasi Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Mandiri, Induk BUMN Tambang Mind.id (Inalum), dan Pertamina.
Dalam evaluasi itu, kementerian akan mengisi kursi-kursi jabatan direktur utama yang tengah kosong. Perombakan struktur juga menjadi salah satu agenda evaluasi.
Dalam pernyataan kepada wartawan Jumat, 22 November siang, Erick menyatakan telah mendapuk Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Persero. Erick juga menunjuk
mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Chandra Hamzah, sebagai Komisaris Utama BTN. Adapun Direktur Utama BTN dijabat oleh Pahala N. Mansury.
Rapat umum pemegang saham atau RUPS lima perusahaan BUMN itu bakal digelar dalam waktu dekat. Pertamina, misalnya, dijadwalkan menggelar RUPS pada Senin, 25 November mendatang.
Sumber: Tempo.co