SUKABUMIUPDATE.com - Mulai dibangun sejak 2017, pengerjaan proyek Bendungan Ciawi dan Sukamahi baru mencapai 40 persen. Saat ini, pihak kontraktor sedang memproses pembebasan lahan.
"Tinggal membebaskan lahan sekitar 10 persen lagi atau setara satu desa lagi," kata Whima Regianto, Project Manager PT Brantas Abipraya selaku kontraktor pemenang tender di kantornya, Cibogo, Megamendung, Kamis, 21 November 2019.
Whima mengatakan penyelesaian bendungan ini diperkirakan rampung pada Mei 2021. Namun Presiden Joko Widodo meminta untuk dipercepat dan rampung pada akhir tahun 2020. "Ya beliau (Jokowi) mengatakan kalau bisa, tapi kami usahakan mengerjakannya," kata dia.
Untuk mengejar waktu, Whima mengatakan pihaknya memperkerjakan sekitar 350 orang dari perusahaanya dan dibantu oleh sub kontraktor lainnya. Pengerjaan pun dibagi menjadi tiga shift 20 jam dalam sehari.
Whima mengatakan teknis pengerjaan pun didukung dengan kelengkapan alat dan material yang selalu sedia meski cuaca belakangan ini sering hujan. Jika masih aman untuk bekerja, pekerjaan akan tetap dilakukan meski hujan. "Kecuali jika betul-betul ekstrem dan lokasi sangat licin, baru kami berhenti menunggu hingga reda," kata dia.
Bendungan Ciawi dan Sukamahi merupakan proyek nasional yang dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakat untuk mengatasi banjir Jakarta. Luas area genangan bendungan itu seluas 31,96 hektar dengan ketinggian 51 meter.
Whima menyebut Bendungan Ciawi nantinya bisa menampung kapasitas air sebesar 6,45 juta meter kubik. "Kurang lebih segitu, tapi kami perioritaskan pembangunan kolam atau tempat genangan airnya dulu," kata dia. Adapun luas wilayah proyek secara keseluruhan memakan lahan hingga 78,9 hektar.
Proyek nasional pembangunan Bendungan Ciawi yang dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya dan PT Sacna dengan nilai pekerjaan konstruksi Rp 798,7 miliar.
Ketua Balai Wilayah Sungai Ciliwung dan Cisadane, Bambang Hidayah mengatakan proyek nasional Bendungan Ciawi ini memang diperuntukan untuk menanggulangi banjir. Bendungan tersebut, kata dia, mampu mereduksi jumlah air dari hulu Ciliwung dan mengurangi debit air yang mengalir ke Jakarta. "Bendungan itu memang disiapkan untuk menampung air banyak di Ciliwung, terutama di musim hujan," kata dia.
SUMBER: TEMPO.CO