SUKABUMIUPDATE.com - Suara mirip ledakan yang disertai gempa mengagetkan masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Lemongan, Kabupaten Lumajang, sejak Rabu siang hingga malam hari, 13 November 2019.
Informasi yang diperoleh TEMPO dari relawan Laskar Hijau menyebutkan, ledakan dan gempa tersebut terasa di Desa Sumber Petung, Kecamatan Ranuyoso; Desa Papringan dan Tegalrandu, Kecamatan Klakah, serta Desa Salak, Kecamatan Randuagung pada jam 09.30 WIB.
Selanjutnya kejadian serupa sering terjadi hingga jam 21.00.
Relawan Laskar Hijau mencatat adanya tanah retak di Dusun Berca, dan dua rumah retak di Blok Sumur, di Desa Sumberpetung. Dan hingga Kamis dinihari tadi, 14 November 2019, banyak warga yang takut tidur di dalam rumah.
Ketua Laskar Hijau, A'ak Abdullah Al-Kudus mengatakan sudah berkoordinasi dengan Pos Pantau Gunung Lemongan yang ada di Gunung Meja.
Informasi dari Pos Pantau Gunung Lemongan, membenarkan bahwa memang telah terjadi peningkatan aktivitas kegempaan di Gunung Lemongan. Namun, status Gunung Lemongan masih dinyatakan normal.
"Kejadian ini mirip pada 2012 lalu. Saat itu, gempa terjadi selama berhari-hari. Namun Alhamdulillah tidak sampai terjadi bencana alam", kata A'ak, sapaan akrabnya, Kamis, 14 November 2019.
A'ak menjelaskan gempa bumi dan erupsi gunung api merupakan Sunnatullah. "Seharusnya kita bersyukur karena hal tersebut menandakan bahwa bumi kita ini masih hidup," ujarnya.
Jika masyarakat yang tinggal di sekitar gunung api mendapatkan edukasi yang cukup tentang erupsi gunung api beserta dampaknya, maka, kata dia, dapat meminimalisir resiko bencana. Karena gunung api jika akan meletus pasti akan memberikan signal yang bisa ditangkao oleh alat deteksi yang ada di pos pantau.
Contoh nyata adalah ketika Gunung Kelud erupsi beberapa tahun lalu, masyarakat yang ada di sekitar gunung Kelud selamat karena mereka memiliki pengetahuan yang cukup.
Oleh karena itu, berangkat dari kejadian ini, kata dia, Pemerintah Kabupaten Lumajang sudah selayaknya memperkuat pengetahuan masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Lemongan dan Gunung Semeru dengan meningkatkan kapasitaa Destana (Desa Tangguh Bencana) sebagai upaya pengurangan resiko bencana berbasis masyarakat.
Sumber: Tempo.co