SUKABUMIUPDATE.com – Praktik prostitusi online yang menawarkan keperawanan gadis desa dan sempat bikin heboh warga Jadebotabek akhirnya terbongkar. Untuk memuluskan aksinya, jaringan ini menciptakan darah perawan buatan menggunakan kapsul khusus yang dimasukkan ke alat vital perempuan-perempuan muda yang ditawarkan secara daring.
Hal itu terungkap setelah aparat Polres Bogor menangkap dua mucikari PSK (Pekerja Seks Komersil) kapsul perawan, yakni Y (28) dan GG (29). Keduanya membohongi banyak gadis desa untuk dijadikan PSK yang dijajakan melalui aplikasi Instagram, Facebook, WhatsApp, hingga WeChat.
Karena dijual melalui media sosial, Y dan GG mampu mengirim PSK ke luar daerah dan provinsi untuk memuaskan napsu pria hidung belang. “Jaringan ini lintas provinsi, karena ada gadis desa yang dibohongi, dipasangi kapsul cairan itu ke dalam organ intim dan dikirim ke Samarinda,” kata Kapolres Bogor Ajun Komisaris Besar Muhammad Joni, Minggu kemarin (28/10/2019).
Satreskrim Polres Bogor, kata dia, sukses menyibak tabir jaringan prostitusi kapsul perawan ini setelah menggerebek kamar Hotel di Sentul City, Bogor, tanggal 15 Oktober 2019 silam. "Kami mengamankan kedua pelaku, termasuk pelanggan dan korban (PSK),” kata dia.
Polisi masih mendata jumlah dan asal gadis desa yang direkrut oleh kedua pelaku untuk menjadi PSK online. “Merujuk jejak digital jaringan ini di media sosial, ada 25 orang PSK. Ada yang gadis desa, pelajar, dan pekerja lepas,” kata dia.
Joni mengatakan tak tertutup kemungkinan kedua mucikari itu juga menjual gadis di bawah umur. Kedua tersangka bakal dijerat Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang, dan terancam 15 tahun penjara.
Pengakuan
Salah seorang PSK berinisial KO (20 tahun), mengaku sang muncikari memintanya menggunakan kapsul perawan. Ia menggunakan kapsul perawan sebanyak tiga kali sebelum melayani pria hidung belang.
"Ya tidak semua perawan. Jadi kami disuruh menggunakan obat kapsul, supaya saat terjadi hubungan suami istri, darah keluar sehingga seperti perawan," kata KO.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bogor, dr Zainal Arifin, menjelaskan kapsul perawan yang dimasukkan dalam organ intim para gadis itu terbilang berbahaya. "Ya karena ada benda asing itu berbahaya. Jadi, bagi pengguna jangan sampai pakai itu karena itu rawan dan berbahaya," kata dia.
SUMBER: SUARA.COM