SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Panitia Hari Santri Nasional 2019 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur Abdussalam Shohib berkukuh tak mengundang Menteri Agama Fahcrul Razi ke puncak peringatan pada Ahad malam, 27 Oktober 2019. Menurut Wakil Ketua PWNU Jawa Timur itu, Fachrul tidak ada kaitannya dengan Hari Santri. "Tidak relevan," kata Abdussalam Jumat malam, 25 Oktober 2019.
Sehari sebelumnya Abdussalam telah menyatakan bahwa panitia tidak mengundang Fachrul ke kegiatan yang akan dihadiri Wakil Presiden Ma'ruf Amin itu dengan alasan kesantriannya diragukan. Pada Hari Santri yang diundang adalah kader-kader santri. Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Gubernur Jawa Timur Khofifah diundang karena santrinya.
“Saya belum pernah tahu beliau (Menag) pakai sarung. Saya khawatir undangannya tidak sampai," kata Abdussalam.
Ia juga mengatakan Fachrul bukan kader NU karena tak pernah jadi anggota Ansor, IPNU, ISNU, IPPNU maupun Muslimat, misalnya. Lantaran tidak punya kualifikasi itu, Menteri Agama tidak diundang. “Kalau ngaku warga (NU) ya monggo, kami tak bisa mencegah kalau (mengaku) warga (NU)."
Fachrul tidak diundang karena dua alasan. Namun, Abdussalam tak merinci soal pengangkatan Fachrul yang kurang disetujui NU. "Tahun ini tidak (diundang) dulu, mungkin tahun depan."
Puncak peringatan Hari Santri Nasional NU Jawa Timur dilaksanakan di depan kantor PWNU di Surabaya. Selain sambutan Wapres Ma'ruf, kegiatan juga diisi dengan drum band Akademi Angkatan Laut, seni barongsai dari Masjid Chengho Surabaya serta kirab tongkat asli milik pendiri NU Hasyim Asyari dan Wahab Hasbullah. Selain itu juga ada penampilan seni reog dari PCNU Ponorogo, tari gandrung dari PCNU Banyuwangi, dan seni UI-daul dari PCNU Sumenep.
Acara diakhiri dengan makan bersama khas pondok pesantren oleh 10 ribu santri, bersama Ma'ruf Amin, Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan para kepala daerah yang pernah nyantri. "Ini simbol kesederhanaan dan kebersamaan kaum santri," kata pengasuh Pesantren Mambaul Maarif Jombang.
Sumber: Tempo.co