Jurnalis Indonesia yang Ditembak Polisi Hong Kong Terancam Buta

Kamis 03 Oktober 2019, 11:46 WIB

SUKABUMIUPDATE.comJurnalis Indonesia yang ditembak peluru karet oleh polisi Hong Kong saat meliput demonstrasi, terancam menderita buta permanen pada mata kanannya.

Kuasa hukum Veby Mega, Michael Vidler, mengatakan pada Rabu bahwa dokter menyatakan mata kanan Veby berisiko buta permanen karena lukanya.

"Dia diberitahu pupil mata kananya pecah akibat hantaman benda keras. Persentase pasti dari kerusakan permanen hanya dapat dinilai setelah operasi," kata Vidler, seperti dikutip dari South China Morning Post, 3 Oktober 2019.

Vidler juga mengatakan kerabat Veby berkunnjung ke Hong Kong untuk menemani Veby.

"Kami juga dapat mengkonfirmasi bahwa kami telah menerima bukti dari pihak ketiga, yang menunjukkan bahwa proyektil yang membutakan Veby adalah peluru karet dan peluru beanbag seperti yang diperkirakan semula," kata Vidler. "Kami telah mengajukan pengaduan pidana dan meminta rincian identitas penembak dan langkah apa yang mereka (polisi) ambil untuk menyelidiki. Kami belum menerima jawaban substantif."

Kabar kebutaan Veby diketahui Tempo dari kicauan Twitter Jerome Taylor, Kepala Biro AFP untuk Hong Kong, Taiwan, dan Makau, pada 2 Oktober pukul 6.25 pm.

Ketika Tempo mengkonfirmasi ke KJRI Hong Kong dan Kemenlu RI, pihak KJRI Hong Kong menolak mengumumkan kondisi kesehatan Veby tanpa persetujuan yang bersangkutan.

"Kami tidak punya hak untuk membuka informasi terkait kondisi kesehatan mba Veby kepada publik.

Saat ini dokter masih mengobservasi kondisi mata yang bersangkutan, dan KJRI memastikan bahwa Veby mendapat perawatan yang baik dari pihak Rumah Sakit," tulis Staf Konsul Muda Pensosbud KJRI Hong Kong Vania Alexandra kepada Tempo dalam pesan WhatsApp, 2 Oktober 2019.

Baik dari KJRI Hong Kong dan Kementerian Luar Negeri RI, pemerintah akan memantau kasus penembakan Veby dan memberikan bantuan konsuler agar hak hukum Veby terpenuhi.

"KJRI Hong Kong dapat memastikan saudari Veby memperoleh perawatan yang baik dari pihak rumah sakit," kata Juru Bicara Kemenlu RI Teuku Faizasyah. "Saudari Veby telah menunjuk pengacara untuk melakukan penuntutan hukum atas tindakan otoritas Hong Kong. Dalam hal ini, KJRI Hong Kong akan melakukan pendampingan kekonsuleran untuk menjaga hak hukum Veby terpenuhi sesuai hukum setempat."

Insiden itu terjadi pada hari Minggu sore, 29 September, ketika Veby, 39 tahun, berada di tengah-tengah siaran langsung Facebook, meliput kerusuhan untuk media Suara Hong Kong News, sebuah surat kabar berbahasa Indonesia di Hong Kong.

Surat kabar ini terutama memuat cerita tentang pekerja migran Indonesia dan masalah sosial lainnya di Hong Kong. Veby, seorang associate editor di Suara, datang ke Hong Kong pada tahun 2012.

Saat kejadian Veby sedang meliput demonstrasi puluhan ribu orang pada hari Minggu sebagai bagian dari kampanye antipemerintah Hong Kong yang sedang berlangsung yang dipicu oleh RUU Ekstradisi yang kini dicabut.

Tim medis tiba setelah jurnalis Indonesia Veby Mega ditembak peluru karet oleh polisi Hong Kong di Wan Chai pada Minggu, 29 September 2019.[Felix Wong/South China Morning Post]

Veby, yang mengenakan rompi pers, berdiri di jembatan layang yang menghubungkan Menara Imigrasi ke stasiun MTR Wan Chai dan dipukul di wajahnya oleh proyektil yang ditembakkan oleh polisi. Dia mengalami luka di dahi dan matanya.

"Saya mengenakan helm dan kacamata pelindung. Saya berdiri dengan jurnalis lain. Saya mendengar seorang jurnalis berteriak, 'Jangan tembak, kami jurnalis'. Tapi polisi menembak. Hal berikutnya yang saya tahu ... saya jatuh," kata Veby dalam sebuah wawancara dengan South China Morning Post pada Ahad.

Dia mengatakan polisi mundur dari jembatan ketika seseorang menembak ke arah sekelompok pendemo dan wartawan.

Pada konferensi pers pada hari berikutnya, Kepala Inspektur John Tse Chun-chung mengatakan ada wartawan dan pengunjuk rasa di tempat kejadian. Menurutnya, pendemo di dekat Veby melemparkan setidaknya dua bom bensin dari jembatan, yang membahayakan nyawa polisi.

"Kami telah mengirimkan simpati kami kepada jurnalis dan menghubungi dia melalui perwakilan dari konsulat Indonesia. Dia mengatakan dia perlu istirahat dan menolak untuk memberikan pernyataan kepada polisi, tetapi dia akan mengajukan pengaduan melalui pengacaranya nanti," kata Kepala Inspektur Hong Kong tersebut.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Mobil19 Januari 2025, 09:12 WIB

Travel Gelap Menjamur, Operasi Penertiban Angkutan Liar di Sukabumi

mendorong masyarakat yang ingin menggunakan kendaraan pribadi sebagai sarana usaha agar melengkapinya dengan badan hukum, seperti koperasi atau bentuk legalitas lainnya
Operasi penertiban angkutan liar, travel atau taksi gelap di Kabupaten Sukabumi (Sumber: su/ibnu)
Sehat19 Januari 2025, 09:00 WIB

Cara Efektif Mengatasi Alergi, dr. Zaidul Akbar Ungkap dengan Membersihkan Usus

dr. Zaidul Akbar memberikan cara untuk mengatasi alergi dengan membersihkan usus.
dr. Zaidul Akbar memberikan cara untuk mengatasi alergi dengan membersihkan usus. (Sumber : Youtube/@dr.Zaidul Akbar Official)
Life19 Januari 2025, 08:00 WIB

7 Ciri Orang yang Suka Menghakimi Secara Halus dan Cara Menghadapinya

Berikut Sederet Ciri Orang yang Suka Menghakimi Secara Halus dan Cara Menghadapinya.
Ilustrasi. Cara Menghadapi Orang yang Suka Menghakimi Secara Halus. (Sumber : Freepik/@yanalya)
Food & Travel19 Januari 2025, 07:00 WIB

3 Resep Smoothies Buah untuk Sarapan Sehat di Pagi Hari, Cocok Buat Diet!

Smoothie populer di kalangan orang yang mencari gaya hidup sehat karena bisa menjadi cara enak untuk mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran.
Ilustrasi. Minuman Smoothies Buah, Sarapan Sehat di Pagi Hari untuk Diet. (Sumber : Freepik/@rorozoa)
Science19 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 19 Januari 2025, Sedia Payung Sebelum Keluar Rumah

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 19 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 19 Januari 2025. (Sumber : Freepik.com/@pvproductions)
Sukabumi18 Januari 2025, 23:13 WIB

5 Tempat Jogging Nyaman Di Sekitar Kota Sukabumi untuk Menjaga Kesehatan

Bagi warga Sukabumi yang ingin menikmati manfaat olahraga ini, berikut adalah delapan tempat jogging yang nyaman dan cocok untuk meningkatkan kesehatan:
Rekomendasi tempat jogging yang ada di sekitar Kota Sukabumi | Foto : Istimewa
Nasional18 Januari 2025, 22:24 WIB

MUI Tolak Dana Zakat Dipakai untuk Makan Bergizi Gratis

Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menolak anggaran program MBG diambil dari dana zakat. Menurutnya menggunakan dana zakat untuk mendukung program unggulan Presiden Prabowo tersebut bakal berpotensi menimbulkan masalah dan perbedaan
Kegiatan Dapur Umum Makan Bergizi Gratis Badan Gizi Nasional. Foto: IG/@badangizinasional.ri
Sukabumi18 Januari 2025, 20:39 WIB

Mulai Tahun Ini, Dinsos Sukabumi Akan Labelisasi Rumah Milik Peserta PBI

ebanyak 5.000 rumah warga tidak mampu di Kabupaten Sukabumi yang terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) penerima bantuan iuran (PBI) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi akan labelisasi rumah milik warga penerima PBI ABPB | Foto : shutterstock.com
Gadget18 Januari 2025, 20:00 WIB

Spesifikasi HP Oppo Reno 13 yang Dibekali CPU Mediatek Dimensity 8350 dengan RAM 12 GB

Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya.
Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya. (Sumber : oppo.com).
Keuangan18 Januari 2025, 19:54 WIB

Jelantah Bisa Jadi Rupiah, Begini Cara Jual Minyak Goreng Bekas Ke Pertamina Rp 6000 / Liter

Minyak jelantah yang biasanya dibuang, kini bisa menjadi rupiah, dengan cara dijual ke Pertamina. Untuk apa Pertamina mengumpulkan minyak jelantah dan bagaimana cara menjualnya ke Petamina?
Cara jual jelantah ke Pertamina | Foto : Dok. Pertamina