Ketua RT Tak Yakin Pensiunan Jenderal Terlibat Kasus Bom Molotov

Senin 30 September 2019, 12:17 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah tetangga Laksamana (Purn) berinisial SS yang dituding terlibat dalam kasus pembuatan bom molotov mengaku kaget. Mereka tak yakin dengan tudingan polisi terhadap pria berusia 60 tahun tersebut.

Ketua RT kediaman SS di Perumahan Taman Royal 2, Cipondoh, Kota Tangerang, Heri Novianto, menyatakan sangat mengenal pria yang sehari-hari akrab disapa Pak Haji itu. Karena itu, dia meragukan tudingan polisi bahwa SS terlibat dalam kasus pembuatan bom molotov yang rencananya akan digunakan pada demo Mujahid 212 Sabtu kemarin.

"Dia sesepuh di sini, jika ada masalah warga selalu konsultasi. Pribadinya sangat terbuka, bergaul dan membaur dengan warga. Sepertinya imposible dia terlibat bom molotov," kata Heri ditemui Tempo Senin 30 September 2019 di warungnya yang bernama Warung Kepo.

Heri mengaku tak diberitahukan aparat kepolisian ketika kediaman SS digeledah pada Sabtu dini hari kemarin. Padahal, dia sedang berada di rumahnya yang tak jauh dari tempat kejadian. Dia menyatakan hanya mendapatkan laporan dari satpam perumahan pada Sabtu pagi.

Heri mengatakan SS malam itu sempat bercengkrama dengan warga sekitar pada Jumat malam itu di warungnya. SS dan warga berkaraoke hingga pergantian hari.

"Anak buah saya di warung cerita Pak Haji S nyanyi di warung bareng warga pada Sabtu malam sampai pukul 24.00, warung kami biasa tutup pukul 22.00 karena pada nyanyi ya nunggu selesai," kata Heri. "Nyanyi lagu lawas seperti Koes Plus sama lagu barat tapi yang lawas," kata anak buah Heri tersebut.

Meskipun demikian, salah seorang penjaga warung Heri sempat mencurigai kehadiran orang asing yang menyaksikan SS bernyanyi. Bahkan beberapa hari sebelum penangkapan ada beberapa mobil silih berganti parkir di seberang gerbang Cluster Padjajaran, tempat kediaman SS.

Warung Kepo milik Heri lokasinya persis menempel di gerbang masuk sisi luar sebelah kiri Cluster tersebut. Sedangkan rumah SS jaraknya sepelemparan batu dari pos satpam tepat di gerbang masuk. Lokasi rumah bernomor 52 milik SS itu tepat berada di sebelah kanan pintu masuk gerbang Cluster Padjajaran, bagian hook.

Heri mengatakan SS sudah menempati rumahnya sejak delapan tahun silam. Selain ramah, menurut dia, SS tidak pernah bermasalah dengan tetangga.

"Malah satpam di sini bebas keluar masuk menumpang ke toilet di rumahnya, dia terbuka,"kata Heri.

Dalam pergaulan dengan warga pun SS tidak pernah menyinggung secuilpun perkataan ke arah demo, politik ataupun hukum. "Ngobrolin hal ringan dan suka nyanyi saja bareng warga,"kata Heri.

Heri juga mengatakan saat menerima tamu atau kolega biasanya selain di dalam rumah juga di saung di bagian garasi rumahnya.

Meski disebut-sebut calon legislatif dari Partai Berkarya DPR RI, namun tak ada gambar atau poster di rumahnya itu. Justru stiker dan kalender bergambar anaknya sebagai caleg DPRD Kota Tangerang yang tertera di rumah SS.

Stiker anaknya dari Partai Nasdem itu ada ditempel di kaca jendela rumah bagian depan, di tiang saung dan pada kalender yang ditempel di garasi mobil.

Heri mengatakan selain SS, anaknya juga gaul dan akrab dengan warga. "Dia seperti bapaknya membaur, tapi keduanya gagal masuk parlemen,"kata Heri.

Kini Heri mengaku tak tahu di mana warganya yang juga dosen tamu di Medan itu ditahan.

"Kami meminta media yang akan mengambil foto ijin karena kami belum tahu apakah Pak Haji S bersalah atau tidak. Kami warga masih meyakini ini imposible," katanya menggelengkan kepala.

SS ditangkap di jalan Permata Poris pada Sabtu dini hari saat hendak pulang ke rumahnya yang lain di Perumahan Cipondoh Makmur, Cipondoh, sepulang dari rumahnya di Taman Royal 2. Polisi juga menangkap sejumlah orang lainnya seperti dosen Institut Pertanian Bogor Abdul Basith, S alias L, YF, AU dan OS.

Mereka ditangkap setelah pulang dari rumah SS di Taman Royal 2. Di kediaman Abdul Basith, polisi mengaku menemui 28 bom molotov. Bom tersebut, menurut polisi, akan digunakan untuk membuat kerusuhan pada saat demonstrasi Mujahid 212 di depan Istana Negara Sabtu kemarin.

Aksi demonstrasi Mujahid 212 pada Sabtu lalu sendiri berlangsung relatif tertib. Namun massa tak bisa mendekat ke Istana setelah polisi menghalau mereka dengan pagar kawat berduri. 

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi23 Februari 2025, 06:21 WIB

Kabar Duka, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi Meninggal Dunia

Dedi Damhudi, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Bandung.
Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi meninggal dunia. (Sumber Foto: Istimewa)
Science23 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 23 Februari 2025, Potensi Turun Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025. (Sumber : Pixabay.com/@holgerheinze0)
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)