SUKABUMIUPDATE.com - Muhamad Yusuf Kardawi, 19 tahun, mahasiswa Universitas Haluoleo (UHO), Kota Kendari, yang mengalami luka parah di bagian kepala dioperasi malam ini, Kamis, 26 September 2019, di RSUD Bahteramas, Kota Kendari.
“Saya ndak berani lihat, dokter bilang tengkorak kepalanya banyak yang terluka bahkan sampai isi kepala juga keluar,” ucap Sitti Ratna, bibi Yusuf, kepada Tempo di RSUD Bahteramas.
Pemuda asal Desa Lasehao, Kecamatan Kabawo, Kabupaten Muna, itu awalnya dirawat di RSUD dr. Ismoyo (Korem) namun Yusuf dirujuk ke RSUD Bahteramas.
Setelah dua jam operasi, sekitar pukul 21.20 WITA Yusuf keluar dari ruang operasi. Dia lalu dirawat di ruang ICU.
Sitti Ratna mengatakan keponakannya tersebut banyak mengeluarkan darah sehingga banyak membutuhkan pasokan darah.
Menurut dia, orangtua Yusuf dalam perjalanan dari kampungnya menuju Kota Kendari. Mereka saat inidi Pelabuhan Tampo Raha.
Berdasarkan pantauan Tempo, puluhan kawan Yusuf berada di rumah sakit untuk memastikan kondisi Yusuf. Belum ada pihak dokter yang memberikan keterangan mengenai kondisi Yusuf.
Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhardt mengatakan demonstrasi ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menolak RUU KUHP dan revisi UU KPK pada Kamis, 26 September 2019, berujung ricuh.
Tercatat 16 orang menjadi korban yakni 12 mahasiswa, tiga polisi, dan seorang Staf Sekretariat DPRD Sultra. Dari 12 korban mahasiswa, satu di antaranya meninggal yakni Randi (21).
Randi mahasiswa semester 7 Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari. Randi meninggal dunia setelah dada kanannya terkena peluru yang diduga dilepaskan oleh polisi dalam bentrok tersebut.
Sumber: Tempo.co