SUKABUMIUPDATE.com - Google Indonesia memberikan kejutan kepada bayi bernama Google di Kota Bekasi, Jawa Barat. Kedua orang tua Google kaget, mengaku tak ada pemberitahuan sebelumnya.
Bayi Google yang sekarang berusia enam bulan adalah anak kedua pasangan Andi Cahya Saputra, 31 tahun dan Ella Karina, 27 tahun. Mereka tinggal di sebuah rumah kontrakan di Gang Jereng, RT 02 RW 41 Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi.
Ella mengatakan, sebuah bingkisan dan penghargaan dikirim Google Indonesia pada 28 Juni lalu melalui jasa ojek online. Adapun bingkisan yang dikirim oleh perusahaan mesin pencari di internet itu berisi pakaian bayi. "Intinya buat kenang-kenangan dan penghargaan," ujar Ella ketika dihubungi wartawan pada Senin, 1 Juli 2019.
<iframe id="google_ads_iframe_/14056285/tempo.co/desktop_metro_inarticle_0" style="vertical-align: bottom; height: 1px; width: 1px; border-width: 0px; padding: 0px; margin: 0px;" title="3rd party ad content" name="google_ads_iframe_/14056285/tempo.co/desktop_metro_inarticle_0" width="1" height="1" frameborder="0" marginwidth="0" marginheight="0" scrolling="no" data-google-container-id="1" data-load-complete="true"> </iframe>Bersamaan dengan bingkisan tiba, kata dia, perwakilan Google Indonesia menghubungi suaminya melalui sambungan telepon. Tak ada pembicaraan selain memberikan ucapan dan doa agar bayi Google menjadi orang berguna ketika besar nanti.
"Kami berterima kasih kepada Google yang sudah memberikan penghargaan, kami sangat senang dan terkesan karena diperhatikan," ucap Ella.
Bayi bernama Google viral di media sosial beberapa waktu lalu. Sebab, dokumen berupa akta kelahiran Google tersebar di dunia maya. Ella mengatakan menggunggah akta anaknya untuk membuktikan rasa penasaran netizen bahwa nama anaknya sejak lahir pada November lalu diberi nama Google.
Nama Google merupakan pemberian Andi. Nama itu sempat diprotes oleh keluarga, karena dianggap tidak lazim untuk nama sebuah nama. Namun, Argumen Andi yaitu kelak ketika besar menjadi anak yang bermanfaat bagi orang banyak layaknya mesin pencari di dunia maya itu.
Sumber: Tempo