SUKABUMIUPDATE.com - Indonesia menjadi salah satu negara yang mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia di bawah usia 20 tahun (U-20) pada 2021. Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia menyatakan sudah bertemu dengan federasi sepak bola dunia membahas tentang kesiapan infrastruktur.
Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha mengatakan ada delapan stadion yang diproyeksikan menjadi lokasi pertandingan. Lima di antaranya, kata dia, merupakan stadion yang pernah dipakai pada Asian Games 2018. "Kami apply (stadion) GBK, Patriot, Pakansari, GBLA, Jalak Harupat, dan Wibawa Mukti," kata Tisha di Jakarta, Senin, 17 Juni 2019.
Tisha menyebut ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi tuan rumah dalam menyiapkan stadion yang akan dipakai. Selain berstandar internasional dan didukung fasilitas penunjang, kapasitas stadion pun minimal mencapai 15 ribu penonton.
Sementara stadion lainnya, lanjut Tisha, masih dalam kajian PSSI. Beberapa lokasi yang jadi incaran federasi di antaranya Bali, Solo, dan Yogyakarta. "Pilihannya harus single seat (satu kursi, satu penonton)," ucapnya.
Persaingan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021 tidak akan berjalan mudah. PSSI harus bersaing dengan negara-negara yang terbilang sudah mapan. Bahkan ada dua negara yang mencalonkan diri bersamaan.
Federasi yang bersaing dalam tuan rumah Piala Dunia U-20 ialah Peru-Brasil, Myanmar-Thailand, serta tiga negara yang mencalonkan secara bersamaan Bahrain, Arab Saudi, Uni Emirat Arab.
Proses undian berjalan dalam empat tahap. Pertama, pada 24 Mei lalu FIFA mengirim dokumen penawaran kepada federasi sepak bola yang tertarik menjadi tuan rumah. Lalu pada 21 Juni merupakan batas waktu bagi federasi untuk mengonfirmasi kembali ihwal ketertarikannya.
Berikutnya, paling lambat pada 30 Agustus 2019 FIFA akan meminta PSSI dan federasi lain mengajukan tawaran definitif, termasuk semua dokumen penawaran yang ditandatangani. Pada kuartal empat 2019 FIFA akan memutuskan federasi yang layak menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Sumber: Tempo.co