SUKABUMIUPDATE.com - Pertemuan antara MUI dengan perwakilan kelompok Keluarga Besar Trisula Weda Indonesia Kota Depok berujung pada pembubaran kelompok itu. Pertemuan dilatari tuduhan sesat yang dialamatkan kepada Trisula Weda karena pemimpin menyebut dirinya Imam Mahdi.
Mengikuti permintaan MUI, pemimpin Keluarga Besar Trisula Weda Indonesia, Winardi bin Sukirno, menyesal dan berjanji bertobat dengan melepas gelar Imam Mahdi di antara para jemaahnya. Dia juga meminta maaf terutama kepada ulama se-Sawangan dan Kota Depok karena dianggap menebar keresahan di antara mereka.
Winardi mengatakan, alasan dirinya mengaku sebagai Imam Mahdi karena diberikan petunjuk oleh Allah SWT. “Karena Allah yang menghendaki, Allah yang memberi,” kata Winardi di kantor Kecamatan Sawangan, Rabu malam 29 Mei 2019.
Sebelumnya, Ketua MUI Kota Depok, Ahmad Dimyati Badruzzaman, mengatakan, kegiatan Trisula Weda Indonesia pimpinan Winardi adalah sesat. Kesimpulan dihasilkan dalam pertemuan di kantor Kecamatan Sawangan tersebut.
“Berdasarkan hasil musyawarah atau tabayyun kami dengan dasar alquran dan hadist, maka perlu ditegaskan Trisula Weda itu sesat,” kata Dimyati.
Pertemuan dilakukan dengan cara menghadirkan Winardi setelah sebuah undangan digital tiba-tiba viral di grup-grup percakapan di telepon genggam whatsapp masyarakat Kota Depok. Undangan terbuka tersebut berisi ajakan kepada masyarakat untuk bertemu Imam Mahdi.
Undangan berlatar hijau tersebut berasal dari sebuah perkumpulan yang mengatasnamakan Keluarga Besar Trisula Weda Indonesia yang beralamat di Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Isinya, mengajak masyarakat seluruh Indonesia untuk menghadiri open house halal bi halal idul fitri 1440 H yang akan dihadiri langsung oleh Imam Mahdi.
Sumber: Tempo