SUKABUMIUPDATE.com - Usai kerusuhan 22 Mei di depan Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, sejumlah anggota Brimob yang berjaga nampak kegirangan saat melihat pedagang kopi keliling atau kerap disebut Starbuck keliling (Starling).
Sejumlah anggota Brimob yang sedang beristirahat di tengah jalan di perempatan samping Bawaslu, mendadak bangun dan berteriak girang pada kamis dinihari, sekitar pukul 01.30 WIB. Seorang Brimob menunjuk ke arah jalan Thamrin yang lengang di depannya.
Dari arah sana, tampak tiga pedagang kopi keliling datang dengan menggunakan sepeda. Sontak para pedagang itu dipanggil dan dikerumuni para anggota Brimob. Ada yang membeli kopi, ada pula yang membeli rokok.
Di tengah suara letusan dari arah Jalan Wahid Hasyim, para anggota Brimob yang kelelahan itu menikmati sejenak kopi dan rokok yang mereka beli.
Salah satu pedagang, Adi, mengatakan ia sempat takut saat akan masuk ke area polisi. Apalagi area itu steril dan tidak diperkenankan untuk umum. "Tapi karena saya pakai sepeda, saya dibiarkan masuk saja (oleh barikade polisi)," kata Adi.
Warga Tanah Abang itu mengakui ada risiko saat mencoba berjualan di daerah konflik yang rawan bentrokan itu. Namun ia mengatakan justru mendapat penghasilan yang jauh lebih besar. "Laris mas. Ini saja sudah tiga kali saya ambil stok minuman," kata Adi, Kamis 23 Mei 2019.
Hampir tak ada pedagang lain di sekitar Jalan Thamrin karena penutupan jalan oleh kepolisian. Apalagi kerusuhan 22 Mei sempat melebar di sepanjang Jalan Wahid Hasyim dan Jalan Sabang. Baru pada pagi hari, pasukan Brimob bisa memukul mundur massa perusuh di dua titik. Beberapa berhasil ditangkap, sedangkan yang lain berhasil melarikan diri.
Sumber: Tempo