SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Danang Parikesit mengatakan segera menetapkan diskon tarif jalan tol selama masa mudik Lebaran 2019. "Mungkin dalam waktu minggu ini pasti sudah diumumkan, tapi yang umumkan karena sifatnya voluntary dari BUJT (Badan Usaha Jalan Tol), maka yang mengumumkan adalah dari mereka" ujar dia di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa 21 Mei 2019.
Danang berukar kebijakan itu juga kini tinggal memastikan kapan waktu pelaksanaannya. Diskon itu bisa saja diberikan waktu puncak maupun di luar waktu puncak. "Tadi di luar peak time sehingga sekaligus mendorong masyarakat untuk mengubah perjalanan dari waktu puncak ke waktu yang nggak puncak dengan instrumen diskon tarif tol."
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan sudah membicarakan soal diskon jalan tol itu dengan Badan usaha Jalan Tol. Secara umum, ia mengatakan para pengusaha jalur bebas hambatan sepakat memberikan diskon. "Kita cuma waktunya ini akan kita atur, kapan mulai akan berlaku, ini yg sedang diatur oleh BPTJ, berdiskusi dengan BUJT," ujar Basuki.
Mengenai besaran potongan tarif jalan bebas hambatan itu, ujar Basuki, diserahkan kepada BUJT. "Belum tahu ini nanti, kalau saya sampaikan dikira mendikte mereka," kata dia. Namun ia memastikan BUJT sepakat memberi diskon di semua ruas jalan tol.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Desi Arryani mengatakan usulan pemberian diskon tarif tol saat mudik lebaran 2019 masih terus dibicarakan. Keputusan soal besaran dan jangka waktu pemberlakuan diskon akan diumumkan 10 hari sebelum Idul Fitri yaitu sekitar 25 Mei 2019.
"Kami masih belum ekspos, masih dibicarakan nanti saja tanggal 25," kata Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk ini saat ditemui dalam tinjauannya ke proyek pembangunan Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama di Jawa Barat, Minggu, 19 Mei 2019.
Usulan ini sebelumnya datang dari Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi mengusulkan potongan tarif tol Trans Jawa yang dinilai masih mahal. "Saya sudah bicara dengan Bu Desi untuk evaluasi satu bulan ini di mana nanti ada skema diskon," kata Budi dalam diskusi di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat, 8 Februari 2019.
Tak hanya Budi, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyoroti tarif tol Trans Jawa masih mahal, baik untuk kendaraan pribadi maupun angkutan barang atau truk. "Akibat dari hal ini, volume trafik di jalan tol Trans-Jawa, masih tampak sepi, lengang. Bak bukan jalan tol saja, terutama selepas ruas Pejagan," kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi.
Sumber: Tempo