SUKABUMIUPDATE.com - Warga di Kampung Cikunir, Jatikramat, Jatiasih, Kota Bekasi heboh penangkapan dua orang terduga teroris pada Ahad pagi, 5 Mei 2019 yang diwarnai sebuah ledakan bom.
Satu pelaku disebut tewas usai meledakkan diri, sedangkan satu ditangkap tanpa perlawanan.
Berdasarkan data yang didapat, satu orang yang dibawa masih hidup adalah Ilham Fikri alias Samuel. Tak diketahui apa pekerjaan sehari-harinya. Sedangkan yang tewas adalah Taripudin. Diduga mereka terlibat dalam jaringan kelompok JAD.
Lela Helayati, istri dari Ketua RT 01 mengaku mengikuti proses penangkapan pelaku Taripudin yang terjebak di jalan buntu di wilayahnya. Ada puluhan orang bersenjata lengkap yang memburu Taripudin di perkampungan warga. "Di dalam ada yang mendek-mendek, itu orang yang kita cari," ujar Lela ketika bertemu dengan anggota Densus.
Lela yang pada saat itu pukul 08.30, hendak berbelanja ke pasar segera memberitahukan gang-gang yang berpotensi digunakan pelaku melarikan diri. "Gang ini dan gang itu jagain, enggak bakalan jauh, soalnya gang buntu," ujar Lela.
Lela Helayati, istri dari Ketua RT 01 RW 01, Kelurahan Jatikramat, Jatiasih, Kota Bekasi turut mengikuti proses penangkapan teroris di wilayahnya. Tempo/Adi Warsono
Tak lama kemudian polisi meluncur ke titik yang disebutkan. Tapi, belum membuahkan hasil. Lela lalu meyakinkan lagi agar masuk ke sebuah gang buntu yang terdapat makam keluarga sambil menunjukkan titik gang tersebut. "Pas lari ke situ, benar (pelaku) ada di sini," kata Lela.
Begitu pelaku ditemukan, Lela tak boleh lagi mendekat. Ia hanya mendengarkan suara letusan senjata tapi, tak lama kemudian muncul api. "Pas ditembak ada nyala api, kemudian diambilkan air seember. Warga tidak boleh ada yang mendekat, disuruh masuk semua, saya pulang," tutur Lela.
Proses penangkapan ini menjadi pengalaman pertama menangkap teroris bersama dengan Densus 88. "Saya juga takut, takut tertembak. Orang dibilangnya (pelaku) pakai ransel bawa bomnya. Saya takut bomnya meledak," kata Lela.
Kepala Polres Metro Bekasi Kota, Komisaris Besar Indarto menyebut pelaku teroris yang terjebak di gang buntu tewas setelah meledakkan diri ketika hendak ditangkap. Indarto menyebut ledakan bom yang dibawa sekeras mercon dan menimbulkan asap tebal.
Sumber: Tempo