Jeritan Industri Pariwisata dan Mahalnya Tiket Pesawat

Kamis 18 April 2019, 23:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi geram. Hingga kini penurunan tiket pesawat yang diklaim telah dilakukan oleh maskapai penerbangan tak cukup signifikan memangkas harga.

Pemerintah sudah meminta Garuda Indonesia untuk menurunkan harga tiket pesawat. Namun menurut Budi Karya, penurunan harga tiket yang dilakukan oleh maskapai pelat merah tersebut tidak tulus. Apalagi penurunan harga tiket pesawat ini berbarengan dengan berlangsungnya pemberian diskon dalam rangka ulang tahun Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN ke-21.

"Makanya saya bilang kalian (maskapai) tidak tulus, enggak jujur. Kalau ngomong sama masyarakat musti jujur," kata Budi Karya, saat ditemui awak media di Restoran Batik Kuring, Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu 17 April 2019.

Ihwal mengenai tarif tiket pesawat tersebut hingga saat ini masih menjadi perbincangan masyarat. Masalahnya, banyak yang mengeluh tiket pesawat masih mahal, meskipun beberapa maskapai mengaku telah menurunkan harganya.

Paling anyar, Kementerian Perhubungan mengeluarkan aturan baru terkait tarif batas bawah tiket pesawat. Dalam beleid itu, Kementerian menetapkan tarif batas bawah maskapai penerbangan berjadwal kelas ekonomi menjadi paling rendah sebesar 35 persen.

Menurut Budi, pemberian diskon ataupun penurunan tarif tiket pesawat harus terbuka. Sebab jika tidak dilakukan tentu justru bisa menimbulkan multitafsir di tengah masyarakat.

Selain itu, Budi Karya juga bercerita, akibat penurunan tarif tiket yang tidak terbuka. Ia kerap kali ditanya mengenai tarif tiket pesawat. "Jadi kalau kalian (maskapai) sudah bikin, orang luar tidak tahu, berarti dua alternatif jawaban, tidak jelas atau memang enggak ada," tutur dia.

Saat dikonfirmasi, belum ada jawaban dari Garuda Indonesia. Juru bicara Garuda, Ikhsan Rosan belum membalas pesan singkat yang dikirimkan Tempo.

Mahalnya harga tiket pesawat dikeluhkan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya. Saat berkunjung ke kantor Tempo, Senin, 15 April 2019, ia mengatakan tingginya tarif penerbangan bisa membuat orang bertanya-tanya dan membandingkan dengan harga tiket pesawat untuk rute internasional.

Harga tiket ke luar negeri lebih murah dibandingkan domestik. "Nanti kita dipermalukan orang, dibilang tidak efisien," ujar Arief selepas acara Ngobrol @tempo dengan tema 'Komitmen CEO pada Pariwisata Indonesia' di Kantor Tempo, Jakarta, Senin, 15 April 2019.

Apabila tarif tiket pesawat bertahan di kisaran tinggi, orang bisa menuntut hingga meminta adanya kompetisi agar tarif itu bisa lebih murah. "Jangan sampai itu terjadi."

Tingginya harga tiket pesawat belakangan menyebabkan penurunan pada jumlah kunjungan ke destinasi pariwisata dalam negeri sebesar rata-rata 30 persen. Karena itu ia berharap tarif itu bisa segera turun. "Jadi dari industri pariwisata ingin secepat mungkin harga tiket kembali ke normal yang dulu," ujar Arief.

Arief menyoroti kenaikan tarif yang begitu signifikan. Bahkan, ada rute yang kenaikannya lebih dari seratus persen. "Seperti ke Sumatera Barat, bisa naik 110 persen jadi 210 persen, dua kali lipat."

ADVERTISEMENT

Menurut dia, perusahaan maskapai penerbangan mengerek harga tiket pesawat lantaran mengaku tidak untung dalam beberapa waktu ke belakang. Ia pun berpendapat boleh-boleh saja mereka mengerek tarif penerbangannya, namun ada etikanya. "Yang mau saya katakan kamu boleh naik. Tapi yang tidak boleh, kamu naik mendadak dan besar sekali,"kata dia.

Kenaikan besaran tarif yang mendadak dan terlampau tinggi, menurut Arief, bisa menimbulkan kontraksi pada industri. Bukan hanya industri penerbangan, sektor industri lain yang terkait, seperti pariwisata, juga bakal terkena imbasnya.

Mahalnya harga tiket pesawat, juga membuat bangkrut industri penerbangan. Arief menjelaskan hal itu lantaran ada rute-rute tertentu yang tarif tiket pesawatnya naik lebih dari 100 persen, meski belum melanggar batas atas.

Atas perkara tersebut Arief menunggu kebijakan dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Sebab, Budi pernah berjanji akan menerbitkan regulasi apabila maskapai tidak kunjung menurunkan harga tiket pesawat.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Mobil19 Januari 2025, 09:12 WIB

Travel Gelap Menjamur, Operasi Penertiban Angkutan Liar di Sukabumi

mendorong masyarakat yang ingin menggunakan kendaraan pribadi sebagai sarana usaha agar melengkapinya dengan badan hukum, seperti koperasi atau bentuk legalitas lainnya
Operasi penertiban angkutan liar, travel atau taksi gelap di Kabupaten Sukabumi (Sumber: su/ibnu)
Sehat19 Januari 2025, 09:00 WIB

Cara Efektif Mengatasi Alergi, dr. Zaidul Akbar Ungkap dengan Membersihkan Usus

dr. Zaidul Akbar memberikan cara untuk mengatasi alergi dengan membersihkan usus.
dr. Zaidul Akbar memberikan cara untuk mengatasi alergi dengan membersihkan usus. (Sumber : Youtube/@dr.Zaidul Akbar Official)
Life19 Januari 2025, 08:00 WIB

7 Ciri Orang yang Suka Menghakimi Secara Halus dan Cara Menghadapinya

Berikut Sederet Ciri Orang yang Suka Menghakimi Secara Halus dan Cara Menghadapinya.
Ilustrasi. Cara Menghadapi Orang yang Suka Menghakimi Secara Halus. (Sumber : Freepik/@yanalya)
Food & Travel19 Januari 2025, 07:00 WIB

3 Resep Smoothies Buah untuk Sarapan Sehat di Pagi Hari, Cocok Buat Diet!

Smoothie populer di kalangan orang yang mencari gaya hidup sehat karena bisa menjadi cara enak untuk mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran.
Ilustrasi. Minuman Smoothies Buah, Sarapan Sehat di Pagi Hari untuk Diet. (Sumber : Freepik/@rorozoa)
Science19 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 19 Januari 2025, Sedia Payung Sebelum Keluar Rumah

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 19 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 19 Januari 2025. (Sumber : Freepik.com/@pvproductions)
Sukabumi18 Januari 2025, 23:13 WIB

5 Tempat Jogging Nyaman Di Sekitar Kota Sukabumi untuk Menjaga Kesehatan

Bagi warga Sukabumi yang ingin menikmati manfaat olahraga ini, berikut adalah delapan tempat jogging yang nyaman dan cocok untuk meningkatkan kesehatan:
Rekomendasi tempat jogging yang ada di sekitar Kota Sukabumi | Foto : Istimewa
Nasional18 Januari 2025, 22:24 WIB

MUI Tolak Dana Zakat Dipakai untuk Makan Bergizi Gratis

Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menolak anggaran program MBG diambil dari dana zakat. Menurutnya menggunakan dana zakat untuk mendukung program unggulan Presiden Prabowo tersebut bakal berpotensi menimbulkan masalah dan perbedaan
Kegiatan Dapur Umum Makan Bergizi Gratis Badan Gizi Nasional. Foto: IG/@badangizinasional.ri
Sukabumi18 Januari 2025, 20:39 WIB

Mulai Tahun Ini, Dinsos Sukabumi Akan Labelisasi Rumah Milik Peserta PBI

ebanyak 5.000 rumah warga tidak mampu di Kabupaten Sukabumi yang terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) penerima bantuan iuran (PBI) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi akan labelisasi rumah milik warga penerima PBI ABPB | Foto : shutterstock.com
Gadget18 Januari 2025, 20:00 WIB

Spesifikasi HP Oppo Reno 13 yang Dibekali CPU Mediatek Dimensity 8350 dengan RAM 12 GB

Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya.
Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya. (Sumber : oppo.com).
Keuangan18 Januari 2025, 19:54 WIB

Jelantah Bisa Jadi Rupiah, Begini Cara Jual Minyak Goreng Bekas Ke Pertamina Rp 6000 / Liter

Minyak jelantah yang biasanya dibuang, kini bisa menjadi rupiah, dengan cara dijual ke Pertamina. Untuk apa Pertamina mengumpulkan minyak jelantah dan bagaimana cara menjualnya ke Petamina?
Cara jual jelantah ke Pertamina | Foto : Dok. Pertamina