SUKABUMIUPDATE.com - Tak terasa, bulan puasa segera tiba, dan persiapan menjelang Lebaran pun dilakukan. Salah satu hal penting adalah moda transportasi yang akan digunakan mudik. Bila menggunakan moda transportasi darat, baik moda transportasi massal maupun kendaraan roda empat (R4) pribadi dan sewa, tol Trans Jawa adalah salah satu rute rekomendasi.
Mengapa demikian?
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memperkirakan kondisi perjalanan mudik Lebaran lewat darat akan lancar. Artinya, tidak ada kemacetan yang berarti dalam perjalanan mudik Lebaran lewat jalur darat. Semisal ada kemacetan pun, hanya terjadi jika ada kejadian tertentu.
"Kami melihat bahwa mudik kali ini Insha Allah tidak macet. Kecuali kalau ada kejadian tertentu," papar Menhub saat ditemui di Restoran Batik Kuring yang berada di Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019).
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kiri), Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kiri), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (ketiga kanan), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo (kedua kanan) meninjau ruas jalan Trans Jawa di Interchange Bandar kilometer 671, Jombang, Jawa Timur, Kamis (20/12). [ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari]
Menurut Budi Karya Sumadi, nantinya hampir 70 persen masyarakat di Pulau Jawa bakal mudik lewat jalur darat. Sehingga, mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) ini telah menyiapkan antisipasi.
Salah satunya adalah pembatasan kecepatan di jalan tol Trans Jawa. Dalam hal ini, Budi Karya Sumadi telah berkoordinasi dengan pengelola tol Jasa Marga terkait pembatasan kecepatan.
"Nanti ancer-ancer yang kami lakukan, pembatasan kecepatan di jalan tol, karena mudik itu isu 70 persen darat. Kecepataan itu yang akan kami lakukan. Saya sudah berbicara dengan Dirut Jasa Marga, ia sudah mempersiapkan alat-alat untuk pembatasan kecepatan berupa CCTV," jelasnya.
Selain itu, Menhub juga akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait pengawasan keselamatan mudik Lebaran di daerah. Pasalnya, setiap daerah memiliki kondisi jalan berbeda-beda.
"Semisal bagian utara, keselamatannya berkaitan dengan kecepatan. Bila selatan kecepatannya berkaitan dengan turun-naik atau kereta. Anjuran tak mengendarai naik motor juga terus dilakukan, dengan memberikan mudik gratis, karena angka kecelakaan tinggi sekali pada motor sangat tinggi," pungkas Menhub.
Sumber: Suara