SUKABUMIUPDATE.com - Ribuan warga negara Indonesia di Malaysia mulai menyalurkan hak suaranya dalam pemilu 2019 pada Ahad, 14 April 2019. Dari pantauan Tempo, ribuan massa yang terkonsentrasi di sekitar kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia memacetkan lalu lintas di sekitar Jalan Tun Razak, Kuala Lumpur.
Terkonsentrasinya massa pemilih di KBRI itu sebagai akibat dibatalkannya puluhan tempat pemungutan suara (TPS) pada Sabtu malam. Semula, tempat pemungutan akan dilakukan di 225 TPS yang tersebar di 89 titik lokasi. Namun, pembatalan membuat tempat menyalurkan suara hanya menyisakan 3 tempat, yakni KBRI Kuala Lumpur, Wisma Duta (Kediaman Dubes) dan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL).
Suasana bertambah ramai karena massa yang datang mayoritas tidak masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) Panitia Pemilihan Luar Negeri Kuala Lumpur. Sedangkan kebijakan PPLN, daftar pemilih khusus (DPK) yang tidak masuk dalam DPT baru bisa menyalurkan hak suaranya setelah pukul 15.00
Sesaknya massa terutama terjadi di pintu masuk KBRI Kuala Lumpur yang hanya dibuka satu akses pintu kecil di sisi kiri kedutaan. Setidaknya dua wanita manula harus mendapatkan bantuan khusus karena pingsan setelah berdesak-desakan di pintu masuk.
Selain di sisi kiri pintu masuk KBRI, konsentrasi massa terbesar terjadi tepat di depan KBRI. Ribuan massa terpolarisasi di dua sisi jalan. Massa pendukung capres 01 berada di sisi kanan jalan, sedangkan massa pendukung 02 berada di sebelah kiri. Agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan, puluhan petugas dari Polis Diraja Malaysia (PDRM) memisahkan kedua kelompok.
Petugas panitia pemilu luar negeri (PPLN) Kuala Lumpur belum bisa memberi statemen berkait pelaksanaan pemilu di KBRI Kuala Lumpur. “Nanti ya, mas. Ini kami masih sibuk-sibuknya,” jawab Ketua PPLN Kuala Lumpur, Agung Cahaya Sumirat, di lokasi, Ahad, 14 April 2019.
Sumber: Tempo