SUKABUMIUPDATE.com - Mass Rapid Transit atau MRT Jakarta diresmikan pada 24 Maret 2019 setelah melalui uji publik, secara gratis, sejak tanggal 12 sampai 23 Maret 2019. Tarif maksimal moda raya terpadu itu Rp 14 ribu untuk rute Bundaran HI sampai Lebak Bulus dan sebaliknya. Saat ini cukup membayar setengah harga alias diskon 50, yakni Rp 7.000 persen untuk naik MRT.
Perjalanan kereta MRT dimulai dari stasiun Bundaran HI menuju stasiun akhir Lebak Bulus. Dari Bundaran HI melintasi Dukuh Atas, Setiabudi, Bendungan Hilir, Istora, Senayan, ASEAN, Blok M, Blok A, Haji Nawi, Cipete Raya, Fatmawati, dan Lebak Bulus. Waktu tempuh perjalanan MRT sekitar 28 menit, termasuk saat pemberhentian di masing-masing stasiun.
Sebagian penumpang MRT mengisi waktu perjalanan sambil berfoto atau juga swafoto. Ada juga yang mengobrol dengan rekan atau penumpang lainnya dan membicarakan tentang MRT ini. Selama perjalanan Dukuh Atas, Setiabudi, Bendungan Hilir, Istora, Senayan, para penumpang masih sempat bertanya-tanya mengenai rute kereta MRT yang dilintasi untuk melihat suasana dari atas. Memang saat perjalanan dari Bundaran HI sampai di stasiun Senayan tak ada pemandangan apa pun yang bisa dilihat dari jendela karena kereta MRT melintasi terowongan.
Setelah melintasi stasiun Senayan, suasana di dalam kereta menjadi terang. Gedung-gedung perkotaan mulai kelihatan dari jendela karena rute menuju stasiun ASEAN sudah berada di luar terowongan. Saat itulah, beberapa penumpang segera mengambil posisi berdiri di dekat jendela untuk berfoto, karena latar gambar menunjukkan posisi sedang berada di MRT.
Stasiun Lebak Bulus menjadi salah satu tempat yang dimanfaatkan pengunjung untuk berfoto dengan latar depo kereta MRT. Beberapa penumpang yang tiba di stasiun Lebak Bulus tak langsung menuju pintu keluar. Mereka masih menjelajahi beberapa sudut di stasiun untuk sekadar melihat deretan kereta MRT di depo atau juga mencari tempat yang cocok untuk berfoto.
Sumber: Tempo