SUKABUMIUPDATE.com - Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf mengakui bahwa elektabilitas pasangan calon presiden inkumben, Joko Widodo atau Jokowi masih kalah dari Prabowo Subianto di Jawa Barat. Hal itu dipaparkan dalam acara konsolidasi TKN dengan para kepala daerah dan pimpinan parlemen di Hotel Borobudur, Jakarta pada hari ini, Ahad, 17 Maret 2019.
"Ya, masih tertinggal 6 persen. Namun, angka ini jauh lebih baik dari sebelumnya," ujar Wakil Sekretaris TKN Verry Surya Hendrawan saat ditemui Tempo usai acara di Hotel Borobudur, Jakarta pada Ahad, 17 Maret 2019.
Menurut Verry, survei tersebut merupakan survei internal yang di monitor setiap pekan. Dia enggan membeberkan penyebab elektabilitas Jokowi masih tertinggal di Tanah Pasundan itu.
"Ada beberapa hal penyebab yang tidak bisa saya sampaikan. Tapi dalam 30 hari ini, kami akan mengejar setidaknya angka kami bisa sama di Jawa Barat," ujar Verry.
Selain Jawa Barat, Verry mengakui di sebagian besar wilayah Sumatera, elektabilitas Jokowi masih tertinggal. "Di Sumatera Barat masih terpengaruh isu agama, Sumsel dan Riau juga tertinggal karena harga komoditas kelapa sawit dan karet," ujar dia.
Di tanah kelahiran calon wakil presiden Ma'ruf Amin, provinsi Banten, elektabilitas Jokowi juga masih tertinggal. "Namun selisihnya hanya di angka margin error, 1-2 persen," ujar dia.
Secara umum, Verry membeberkan, elektabilitas Jokowi aman di angka 57 persen. "Kemantapan pemilih sudah 80 persen. Jadi yang menjadi kekhawatiran kami adalah golput untuk saat ini," ujar dia.
Sampai malam ini, rapat konsolidasi masih berlangsung. Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menjabat Dewan Pengarah TKN juga hadir. Beberapa Ketua Umum partai serta puluhan kepala daerah juga hadir, menunggu kehadiran calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi di lokasi. "Nanti para kader partai ini akan bertemu Pak Jokowi untuk memantapkan langkah H-30 sebelum pencoblosan," kata Hasto Kristiyanto di lokasi yang sama.
Sumber: Tempo