SUKABUMIUPDATE.com - Jumlah korban meninggal akibat banjir bandang di Sentani, Jayapura, Papua terus bertambah. Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho menyebut hingga pukul 10.15 WIB jumlah korban meninggal 50 orang.
Menurut Sutopo dari 50 orang yang meninggal dunia, 38 jenasah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Papua, 7 jenasah di RS Marthin Indey, dan 5 jenasah di RS Yowari.
"Sebanyak 49 korban sudah berhasil diidentifikasi sedangkan 1 jenasah masih dalam proses identifikasi," kata Sutopo dalam siaran pers yang diterima Tempo hari ini, Ahad 17 Maret 2019.
Adapun korban luka-luka sebanyak 59 orang dan sudah dirujuk ke PKM Sentani, RS Bhayangkari, dan RS Yowari.
<iframe id="google_ads_iframe_/14056285/tempo.co/desktop_nasional_inarticle_0" style="vertical-align: bottom; height: 1px; width: 1px; border-width: 0px; padding: 0px; margin: 0px;" title="3rd party ad content" name="google_ads_iframe_/14056285/tempo.co/desktop_nasional_inarticle_0" width="1" height="1" frameborder="0" marginwidth="0" marginheight="0" scrolling="no" data-google-container-id="1" data-load-complete="true"> </iframe> "Dinas Kesehatan Jayapura dan Dinas Kesehatan Papua mengkoordinir penanganan tim medis bagi korban," kata Sutopo.
Evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban diintensifkan untuk mencari korban. Tim SAR gabungan masih melakukan evakuasi dan belum semua daerah terdampak dijangkau karena tertutup pohon, batu, lumpur dan material banjir banjir bandang.
Kepala BNPB Doni Monardo telah melaporkan kepada Presiden dampak bencana dan penanganan bencana banjir bandang di Sentani. Doni bersama unsur dari Kementerian/Lembaga hari ini berangkat ke Sentani untuk memberikan pendampingan dan bantuan kepada Pemda Jayapura dan Papua.
Banjir bandang di Sentani akibat hujan yang berlangsung selama 8 jam terus menerus. Menurut Stasiun Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Sentani, hujan yang terjadi pada Sabtu 16 Maret 2019 sangat ekstrem.
Sumber: Tempo