SUKABUMIUPDATE.com - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menceritakan tentang nasib bukunya. Ketua Umum Partai Gerindra itu mengaku sengaja menaruh buku yang berisi tentang pandangannya mengenai kebocoran kekayaan Indonesia yang mengalir ke luar negeri di toko buku dengan harapan agar dibaca banyak orang.
"Dengan naif saya tulis buku, buku saya taruh di toko buku, enggak laku-laku," kata Prabowo saat berpidato dalam acara Konsolidasi Nasional Aliansi Pencerah Indonesia di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Ahad, 3 Maret 2019.
Anak dari ahli ekonomi Soemitro Djojohadikusumo ini mengaku telah berbicara mengenai kebocoran kekayaan Indonesia itu selama 20 tahun terakhir.
Prabowo telah menerbitkan dua buku, yakni Paradoks Indonesia dan Indonesia Menang. Ia mengatakan, suatu ketika buku-bukunya di toko buku terjual semua. Meski begitu, menurut dia, tidak ada yang membaca bukunya. Karena itu, ia lantas membagikan buku karyanya. "Tiap kali saya diundang, ya buku saya bagi-bagiin," katanya.
Di acara Konsolidasi Nasional Aliansi Pencerah Indonesia di Hotel Grand Sahid hari ini, Prabowo juga membagikan bukunya, Indonesia Menang. Ia berharap buku itu menjadi sumber syiar kebangsaan oleh para eksponen Muhammadiyah dan Aisyiah. Dia berujar, tokoh-tokoh agama juga bertanggung jawab atas syiar tentang kebocoran kekayaan Indonesia itu.
Prabowo mengatakan informasi soal kebocoran itu menyangkut kepentingan masyarakat Indonesia. Dia ingin seluruh masyarakat mengetahui masalah itu. "Boleh Prabowo diejek, tapi ini kenyataan saudara-saudara, dan terbukti dengan fakta, data dan statistik," katanya.
Sumber: Tempo