SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan telah terjadi tanah longsor di areal Penambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) di Desa Bakan Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Longsor Bolaang Mongondow ini terjadi pada Selasa 26 Februari 2019 pukul 21.00 WITA.
"Pada saat puluhan orang sedang menambang emas di lokasi tersebut, tiba-tiba tiang dan papan penyanggah lubang galian patah akibat kondisi tanah yang labil dan banyaknya lubang galian tambang," kata Sutopo dalam siaran pers yang diterima Tempo, Rabu, 27 Februari 2019.
Sutopo mengatakan sebanyak 60 orang lebih diperkirakan tertimbun material longsoran tanah dan bebatuan di lokasi areal tambang rakyat. Sampai dengan Rabu, 27 Februari 2019 pukul 05.00 WITA, 14 orang telah berhasil dievakuasi dengan rincian 1 orang meninggal dan 13 orang luka ringan dan berat.
"Diperkirakan masih terdapat puluhan korban terjebak di dalam reruntuhan lubang galian tambang," ujar Sutopo.
Sutopo menuturkan BPBD Bolmong langsung berkoordinasi dengan Basarnas Pos SAR Kotamobagu, Polsek Lolayan, dan Koramil Lolayan untuk mengevakuasi korban tertimbun material longsoran sejak menerima informasi dari masyarakat.
"Pada kondisi terkini, evakuasi masih terus dilakukan walaupun dengan kondisi malam hari karna banyaknya korban tertimbun dan diperkirakan masih selamat," tutur Sutopo.
Adapun unsur-unsur yang terlibat dalam penanganan longsor Boolang Mongondow ini yaitu TRC BPBD Kabupaten Bolmong, Basarnas Pos SAR Kotamobagu, Polres Kotamobagu, Polsek Lolayan, Koramil Lolayan, PMI, Rescue JRBM, dan masyarakat setempat dan penambang yang ada dilokasi.
Sumber: Tempo