SUKABUMIUPDATE.com - Tagar Uninstall Jokowi (Presiden Joko Widodo) atau #UninstallJokowi menjadi trending topics dunia. Tagar ini menjadi buntut seruan Uninstall Bukalapak yang awalnya digaungkan oleh Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Hasto Kristiyanto.
Sampai berita ini ditulis pada Sabtu dini hari, 16 Februari 2019, tagar ini masih berada di posisi nomor wahid dengan 377 ribu tweet.
Tagar ini digadang-gadang merupakan balasan yang dilakukan oleh pendukung paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto – Sandiaga Uno. Sebagian besar warganet yang menyerukan #UnistallJokowi mengajak masyarakat untuk tidak memilih calon presiden inkumben Jokowi di Pilpres 2019 pada 17 April mendatang.
“Munculnya #UninstallJokowi itu sepertinya gara-gara #DukungBukaLapak tiba-tiba hilang dari Trending Topics. Kubu 02 pengin ada tagar tandingan #Uninstall BukaLapak tetap bertengger di TT,” cuit Pakar media sosial sekaligus pengembang aplikasi Drone Emprit, Ismail Fahmi di akun twitter-nya Jumat malam, 15 Februari 2019.
Gerakan #UninstallJokowi muncul usai pendiri dan CEO Bukalapak Achmad Zaky mencuitkan data terkait anggaran yang digelontorkan Indonesia guna mewujudkan Industri 4.0.
Dalam cuitannya itu, berdasarkan data 2016, pemerintah Indonesia hanya menggelontorkan uang sebesar US$ 2miliar atau sekitar Rp2 triliun yang mana menempatkan Indonesia di posisi ke-43.
Lalu, Zaky pun mencantumkan dua negara terdekat Indonesia yakni Malaysia dan Singapura yang menduduki peringkat 24 dan 25 dan sama-sama menggelontorkan dana untuk Industri 4.0 sebesar US$10 miliar atau sekitar Rp 14 triliun.
Pada bagian akhir data anggaran tersebut, Zaky menyematkan kalimat, "Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin." Sontak netizen ramai menyerang cuitanya itu.
Kemarin, Achmad Zaky melalui keterangan rilis meminta maaf kepada seluruh lapisan masyarakat bahwa ia tak bermaksud menyinggung calon presiden tertentu.
"Mohon maaf atas kekhilafan dan atas segala kesalahpahaman yang timbul dan dengan tegas menyatakan bahwa cuitan tersebut tidak bermaksud untuk mendukung atau tidak mendukung suatu calon tertentu," kata Zaky terkait heboh tagar itu yang bisa diasosiasikan ke kubu Jokowi - Ma'ruf Amin.
Sumber: Tempo