SUKABUMIUPDATE.com - Ustad Abdul Somad atau UAS mengunjungi kediaman Jam’iyah Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN NU), Luthfi Bin Yahya di Pekalongan. Kunjungannya ini didampingi pengasuh Ma’had Al-Jami’ah Walisongo Semarang, Fadlolan Musyaffa.
Menurut Fadlolan, pertemuan itu diawali dengan pelukan. Lalu terjadi penyematan nama pada UAS sebagai Syaikh Abdus Shamad oleh Luthfi. Ia mengatakan alasan Luthfi memanggil UAS dengan sebutan itu agar terdengar seperti ulama Nahdlatul Ulama (NU).
“Tidak boleh dipanggil Ustad lagi, karena seperti tidak ulama NU,” ucap Fadlolan dalam keterangan tertulisnya Ahad, 10 Februari 2019, menggambarkan perkataan Luthfi dalam pertemuan itu.
Luthfi kemudian berpesan kepada UAS agar siap berikrar untuk membesarkan NU. Luthfi mengatakan Abdul Somad bukan hanya kader NU yang kapabel, tapi punya ilmu, bahkan nasab yang tinggi dari kakeknya ulama Riau, Syaikh Abdurrahman.
Luthfi lalu menyarankan agar UAS mengamalkan wiridan thariqah Naqsyabandiyah dan membaiat dirinya. Luthfi pun mengatakan dirinya siap mendukung UAS dalam berdalwah. “Saya backup antum sepenuhnya, siapa yang berani menghalangi,” ucap dia.
Fadlolan mengatakan Luthfi bahkan bersedia memasukkan UAS ke dalam struktur pengurus JATMAN NU seandainya NU tidak mau UAS bergabung.
Fadlolan menambahkan, kunjungan diibaratkan kepulangan UAS ke pangkuan ulama Nahdliyin. “Terbukti diubahnya panggilan Ustad menjadi Syaikh. Semoga ziarah masyikah NU ini berkah untuk semua,” ucap dia.
UAS juga diketahui sempat mengunjungi Maimoen Zubair alias Mbah Moen di rumah dinas Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) di Semarang, setelah pertemuan dengan Luthfi Bin Yahya ini.
Kunjungan-kunjungan UAS ini disebut Gus Yasin sebagai perjalanan spiritual. Dalam pertemuan itu tidak ada sama sekali pembicaraan mengenai politik. “Tujuan beliau adalah meminta silsilah keilmuan dari Mbah Moen yang sampai kepada Rasulullah,” ucap dia.
Sumber: Tempo